TEMPO.CO, Tangerang -Pengelola Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero) memindahkan patung Soekarno-Hatta dari bundaran prasasti ke bundaran menuju Terminal 3 kawasan itu. Pemindahan patung ikon kebanggaan Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini terkait rencana induk pengembangan bandara.
"Di lokasi patung yang lama akan dibangun cross east taxi way. Juga untuk penataan lanskap bandara," ujar Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Agus Haryadi, Jum'at 8 Januari 2016.
Lokasi baru patung berjarak sekitar 300 meter dari lokasi yang lama. Berada persis di bundaran terminal 3 dan kargo bandara. Lokasi ini, kata Agus, dinilai lebih strategis karena merupakan titik tengah, sehingga patung bisa dilihat dari segala sisi di bandara.
Patung Proklamator Soekarno-Hatta dibuat dari bahan perunggu dan dirancang oleh pamatung Sunaryo dari ITB Bandung. Patung Bung Karno dibuat dalam posisi berdiri dengan tangan kanan menunjuk ke depan dan tangan kiri memegang tongkat komando. Patung Bung Karno yang tingginya mencapai 7,8 meter itu tampil dengan kopiah dan pakaian khasnya. Bahasa tubuh patung Bung Karno nampak ekspresif penuh semangat untuk membawa rakyatnya maju ke depan. Sementara itu, tinggi patung Bung Hatta sedikit lebih pendek dibanding patung Bung Karno. Patung Bung Hatta tampil dengan ekspresi berbeda, lebih bersahaja dan di tangan kirinya memegang sebuah buku.
Patung Soekarno Hatta berdiri di atas landasan dari bahan batu granit setinggi 4,8 meter, sehingga tinggi patung dari permukaan tanah mencapai 12,6 meter. Proses pemindahan patung dimulai 8 Januari 2016 tepat pukul 24.00 WIB.
Head of Project Management Unit Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Agung Sedayu, mengatakan lokasi baru patung Soekarno-Hatta akan membuat patung tersebut lebih terlihat dari segala penjuru, menjadikan ikon ini akan semakin menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia dan tentunya mempertegas keberadaan patung sebagai landmark bandara. Mereka juga sudah meminta izin kepada ahli waris para proklamator tersebut. “Sudah mendapat restu," kata Agung Sedayu.
Adapun bekas lokasi patung akan dibangun east cross taxiway guna mempercepat perpindahan pesawat dari runway 1 ke runway 2 dan sebaliknya. Dengan adanya east cross taxiway, diharapkan akan meningkatkan pelayanan kepada penumpang khususnya dalam hal ketepatan waktu keberangkatan maupun kedatangan pesawat.
JONIANSYAH HARDJONO