TEMPO.CO, Jakarta - Halaman depan gedung G Balai Kota pada Jumat sore, 8 Januari 2016, terlihat ramai. Ratusan pejabat memenuhi lapangan yang setiap hari Minggu digunakan untuk wisata rakyat jelata. Ada yang pakai jas hitam, ada yang pakai seragam putih. Pejabat eselon dua, tiga dan empat melumbruk di sana.
Lima plang besi berjajar menghadap muka gedung. Masing-masing ditempeli satu kertas tulisan. Islam, Kristen, Katholik, dan Hindu. Begitu bunyinya. Dua plang bertuliskan islam, tentu saja. Karena pesertanya membludak. Ribuan pajabat itu tertib berdiri di belakang nama agamanya.
Sengaja di susun demikian, bukan untuk membedakan. Tapi untuk memudahkan pengambilan sumpah jabatan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melantik 1.036 pejabat hari ini, Jumat, 8 Januari 2016.
Panas. Acara yang seharusnya mulai jam 16.00 molor. Hingga 16.30, Ahok tak kunjung datang. Alis pejabat-pejabat itu berkerut-kerut. Sambil menunggu, mereka kasak kusuk dengan samping kiri kana depan belakangnya.
Pukul 16.32 WIB, akhirnya Gubernur datang. Dengan langkah tegap, ia naik ke podium. Semua yang bincang-bincang dengan kawannya, langsung fokus menghadap depan. Semua menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lanjut dengan doa. Terakhir, pembacaan sumpah.
Usai sudah mereka dilantik. Ahok, sapaan akrab Basuki, memberi wejangan. "Saya ingin semua kerja amanah, siddiq, tabligh, dan fathanah," katanya di atas podium. Keempatnya diyakini kaum Muslim merupakan sifat Nabi Muhammad. Amanah artinya bisa dipercaya. Siddiq artinya jujur. Tabligh, menyampaikan kebenaran. Dan fathanah, cerdas.
Di sela wejangannya, ia mengaku lelah terus menerus melantik pejabat. Ia berharap perombakan kali ini bisa mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi dan gratifikasi.
Di antara 1.036 pejabat yang dilantik, lima pejabat dilantik menjadi eselon II. Mereka adalah Yurianto sebagai Kepala Badan Pembinaan BUMD dan Penanaman Modal, Catur Laswanto sebagai Kadis Pariwisata, Sopan Adrianto sebagai Kadis Pendidikan, Bowo Irianto sebagai Wakil Kepala Dinas Pendidikan, dan Yayan Yuhana sebagai Kepala Biro Hukum.
MAYA AYU PUSPITASARI