TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan sudah dua dari lima jasad pelaku teror ledakan dan serangan bersenjata di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat yang teridentifikasi. "Saya tak mau sebutkan identitas, untuk menghindari simpang siur," ujarnya di Markas Polda Metro Jaya pada Jumat, 15 Januari 2016.
Tito mengatakan bahwa meski sudah teridentifikasi, pemeriksaan masih dilanjutkan. "Untuk yang belum teridentifikasi maupun yang sudah, tetap akan kami periksa sampel darah, sidik jari, dan aspek lainnya. Kalau sudah ada hasil resmi, baru diumumkan ke publik."
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal, di kantornya mengatakan kelima jasad pelaku, semuanya berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati dan belum ada pihak keluarga atau kerabat mereka yang datang melapor atau memberi keterangan.
Kata Tito, kronologi perjalanan para pelaku sebelum melakukan aksi teror tersebut masih dalam pengembangan, terlalu cepat untuk menyimpulkan.
"Soal itu masih dikembangkan Tim Detasemen Khusus 88 Mabes Polri."
Tito menjelaskan bahwa penahanan sejumlah terduga teroris di Depok Kamis malam, 14 Januari 2016 ternyata sama sekali tak berkaitan dengan teror Sarinah. "Penahanan itu hanya berdasarkan laporan warga yang bilang sempat diancam. Gelagat pengancam itu seperti teroris, tapi setelah ditahan dan diperiksa, tak ada kaitan," kata dia.
Polisi sejak pagi tadi menyisir lokasi ledakan yang berada di depan Starbucks gedung Cakrawala dan mengumpulkan serpihan-serpihan. Petugas kebersihan di depan Bank Permata di gedung yang sama tampak sedang membersihkan halaman gedung.
Barikade yang terbuat dari seng dipasang melingkari pelataran Starbucks dan Burgerking hingga ke arah pusat perbelanjaan Lotus di seberang kanan Sarinah. Gerbangnya ditutup rapat dan hanya boleh dimasuki oleh penyidik dan sejumlah pekerja di belakang gedung tersebut.
YOHANES PASKALIS