TEMPO.CO, Bekasi - Perburuan teroris terus berlanjut setelah serangan di kawasan Sarinah dan Jalan M.H. Thamrin, Kamis, 14 Januari 2016. Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI menangkap seorang terduga teroris di Jalan Raya Topaz, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jumat siang, 15 Januari 2016. Terduga teroris itu diketahui berinisial EA, 27 tahun.
Tetangga EA, Boy Napitupulu, 30 tahun, menuturkan penangkapan terhadap EA dilakukan puluhan petugas sekitar pukul 13.00 WIB. "Hanya satu laki-laki yang dibawa," katanya kepada Tempo, Jumat, 15 Januari 2016.
EA adalah penghuni rumah kontrakan paling belakangan di antara empat pintu. Boy mengaku menyaksikan detik-detik penangkapan terduga teroris tersebut. "Petugas ada yang berseragam, pakaian preman, serta membawa senjata laras panjang," katanya.
Ikuti Laporan Terkini:
Bom Sarinah
Ia mengatakan EA ditangkap petugas ketika baru saja keluar dari gerbang kontrakan. Petugas langsung menyergapnya, lalu mengikat tangan, kemudian dimasukkan ke mobil Toyota Avanza berwarna putih. "Seusai penangkapan, langsung pergi," katanya.
Rita, 35 tahun, yang juga tetangga EA, mengatakan EA sudah dipantau petugas sejak pukul 10.00 WIB. Petugas Densus menyamar sebagai sopir angkot, bahkan menyewa satu angkot untuk memantau pergerakan EA. "Angkot mutar satu kali, kemudian berhenti di depan gerbang kontrakan," kata dia. Ketika EA keluar, barulah polisi menangkapnya.
Tetangga kontrakan lainnya, Reza, mengatakan EA adalah orang yang tertutup, bahkan tak pernah berinteraksi dengan warga ataupun tetangga. Aktivitasnya juga cukup misterius. "Enggak pernah ngobrol, paling menyapa saja," katanya.
Ia menuturkan sosok EA memiliki tinggi badan sedang, rambut panjang sebahu, dan sering memakai topi.
ADI WARSONO