TEMPO.CO, Jakarta - Rumah yang disergap Kepolisian Sektor Senen di Jalan Slamet Riyadi, Matraman, adalah milik Yolanda. Wanita yang biasa dipanggil Mama Yola itu menurut beberapa warga memiliki dua anak bernama Nita dan Fani.
"Kedua anaknya juga sudah punya anak, dan mereka tinggal di sana," ujar warga yang tidak mau disebutkan namanya kepada Tempo, Selasa, 19 Januari 2016. Rumah itu terlihat kosong.
Ruslan, seorang warga yang tinggal di sana, mengatakan Yolanda jarang ke luar rumah dan warga tidak terlalu mengetahui aktivitasnya di rumah.
Rumah ini digerebek polisi pada Senin, 18 Januari 2016, saat mencari bandar narkoba. Ketika melakukan pemeriksaan, tiba-tiba sekelompok orang menyerang dengan senjata tajam. Dua polisi dan dua informan terdesak, sehingga menyelamatkan diri ke Sungai Ciliwung di belakang rumah. Baca beritanya di sini. Briptu Taufik Hidayat, yang menyelamatkan diri dengan melompat ke sungai, akhirnya ditemukan meninggal.
Rumah Yolanda berlantai dua. Di ruang tamunya banyak hiasan serta lampu kecil berwarna-warni yang dibiarkan menyala. Banyak perabotan berserakan di lantai rumahnya saat itu.
Rumah Yolanda berada tepat di bantaran Ciliwung. Sebuah alat suntik bekas terlihat di bawah rumah. Selain itu, banyak ditemukan botol-botol minuman keras di belakang rumahnya.
Warga bercerita, rumah Yolanda selalu ramai oleh tamu. Namun tidak ada seorang pun tetangga yang tahu kegiatan apa yang mereka lakukan. Beberapa warga yang ditemui bahkan mengaku tidak tahu ada berapa orang yang tinggal di dalam rumah Yolanda.
Ruslan mengatakan rumah itu baru ditempati Yolanda sekitar satu bulan. "Dia baru tinggal satu bulan lebih, rumah itu juga baru jadi belum lama, kan habis direnovasi karena hancur akibat kebakaran," kata Ruslan, Selasa, 19 Januari 2016.
Warga sekitar mengaku tidak tahu tentang penyergapan terduga pengedar narkoba itu. Beberapa warga menolak berkomentar perihal kejadian di lingkungan rumah mereka.
ARIEF HIDAYAT