TEMPO.CO, Jakarta - Rumah dua lantai bercat kuning dengan patung perempuan berwarna merah membawa guci di Jalan Slamet Riyadi IV, Kelurahan Kebon Manggis, Jakarta Timur, menjadi saksi bisu penggerebekan Kepolisian Sektor Senen pada Sabtu, 16 Januari 2016. Para tetangga hanya tahu penghuninya bernama Yolan.
Menurut penghuni di jalan itu, rumah dengan tiga buah pot bunga mainan yang tergantung di depannya tersebut sudah lama jadi tempat pesta dan transaksi narkoba. “Kami menyebut mereka yang datang ke sana mau berobat: datang seperti celeng karena sakaw, pulangnya segar,” kata seorang tetangga tak jauh dari rumah Yolan pada Rabu, 20 Januari 2016.
Penduduk di kawasan yang terkenal dengan julukan Berlan itu, kata tetangga tersebut, sudah tak aneh melihat orang yang berjalan sempoyongan lalu menggedor pintu rumah Yolan. “Mereka getok jendela, lalu bilang, ‘Tante, tante…’,” katanya.
Seorang sesepuh di kampung ini menuturkan para tamu yang datang umumnya berpakaian necis. Sebagian besar anak-anak muda. “Yang perempuan pakaiannya seksi,” kata dia. “Jelas mereka bukan orang sini karena penduduk di sini tua-tua.”
Yolan, kata tetua ini, jarang bergaul. Pintu rumahnya pun selalu tertutup dan jarang keluar rumah. Penggerebekan rumah itu berujung pada tewasnya Brigadir Kepala Taufik Hidayat dan seorang informan setelah menceburkan diri ke Sungai Ciliwung di belakang rumah Yolan akibat terdesak oleh perlawanan para pengedar narkoba.
AHMAD FAIZ