TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Jakarta Timur Komisaris Besar Agung Budijono mengatakan penggeledahan di kompleks Berlan, Matraman, Jakarta Timur, berlangsung kondusif. Sejumlah orang yang diduga memiliki benda mencurigakan terkait dengan narkoba dibawa ke kantor polisi.
"Kami lakukan penyisiran di semua tempat yang diduga tempat singgah pelaku pengeroyokan dan tempat yang terindikasi narkoba," ujar Agung di lokasi penggeledahan, Kamis, 21 Januari 2016.
Polisi membawa satu pria dan dua wanita. Mereka akan didata dan dites urine. "Ini semua dalam proses. Ada yang diamankan dan akan kami periksa dan tes urine," katanya.
Penggeledahan dilakukan sejak pagi tadi pukul 10.30 WIB selama dua jam. Sebanyak 400 personel kepolisian dan 80 personel dari Detasemen Polisi Militer dikerahkan. Awalnya mereka menggeledah Jalan Slamet Riyadi VI atau daerah sekitar lokasi Brigadir Kepala Taufik dan satu informan polisi bernama Japri saat menggerebek rumah bandar narkoba YL.
Kemudian area penggeledahan diperluas hingga Jalan Kesatriaan V, kompleks Berlan. Kompleks ini berada dekat dengan tempat kejadian perkara tewasnya Taufik.
Polisi menemukan sebuah parang yang masih terdapat bercak darah. Diduga parang itu digunakan untuk membacok polisi yang menggerebek sarang narkoba di kawasan itu, Senin lalu.
Parang itu ditemukan di belakang semak-semak sekitar 200 meter dari rumah bandar narkoba berinisial YL. Satu parang lain yang tidak berlumuran darah ditemukan di balik pohon di pekarangan rumah seorang warga.
Adapun jarum suntik bekas ditemukan polisi di sebuah bedeng yang tak terpakai sekitar 30 meter dari rumah YL. Jarum suntik tersembunyi dalam tempat sampah berwarna biru. Ada pula beberapa kondom bekas pakai dan plastik kecil yang diduga bekas wadah narkoba.
INDRI MAULIDAR