TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Mtero Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan sudah memiliki saksi kunci atas pembuangan barang bukti berupa celana Jessica yang dikenakan saat tewasnya Wayan Mirna Salihin. "Kami sudah mendapat keterangan dari satu saksi kunci yaitu pembantunya, dan sudah kami amankan," ujar Krishna, Kamis, 21 Januari 2016.
Krishna menambahkan, pembantunya bersaksi bahwa dia diperintah untuk membuang celananya. Sebelumnya, pengacara Jessica mengatakan celana tersebut dibuang karena robek. Namun faktanya, kata Krishna celana itu dibuang setelah kejadian.
Baca: Dibuang, Polisi Cari Celana Jessica Pemesan Kopi Mirna
Krishna mengatakan sudah memeriksa pembantu tersebut dan tidak akan membeberkan hasilnya dulu. "Jelas pembantu itu diperintah Jessica, tapi saya belum baca berita acara dari pemeriksaan pembantunya," ujar Krishna.
Sebelumnya, Jessica Kumala Wongso, 27 tahun, enggan berkomentar terkait dengan celana jinsnya yang tengah dicari polisi. Celana itu dipakai Jessica saat bertemu dengan Wayan Mirna Salihin dan Hani di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Mirna tewas setelah meminum kopi Vietnam yang tercampur racun di kafe tersebut.
"Saya tidak mau komentar yang tidak ditanyakan penyidik," kata Jessica setelah menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 20 Januari 2016.
Baca:Jessica Teman Mirna Ditanya Polisi: Alasan Buang Celana
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mencari celana Jessica yang dianggap dapat mengungkap kasus kematian Mirna. "Ada keterangan salah satu saksi yang mengatakan bahwa yang bersangkutan membuang celana (Jessica)," kata Krishna.
Dalam penggeledahan pada pekan lalu di rumah Jessica di daerah Sunter, penyidik tak menemukan celana itu. "Kami cari ke tempat sampah sampai ke pul sampah tidak ketemu sampai sekarang," ujarnya.
Krishna belum mengetahui hubungan celana itu dengan kematian Mirna. "Saya tanya ke saksi itu, kenapa mesti dibuang? Alasannya karena celananya robek," kata Krishna. "Jadi belum tahu karena belum ketemu."
ARIEF HIDAYAT