TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Muhammad Agung Budijono mengatakan, dalam operasi gabungan pemberantasan narkoba di kompleks Berlan, RW 03, Matraman, Jakarta Timur, pihaknya menemukan beberapa senjata tajam di lokasi penyisiran.
"Tepat pukul 11.25 WIB, kami menemukan senjata tajam di balik pohon di pekarangan rumah salah satu warga," kata Agung dalam rilisnya, Kamis, 21 Januari 2016.
Agung menjelaskan, senjata tajam yang diamankan antara lain satu samurai arit, golok, dan parang. Satu parang ditemukan berlumuran darah. "Kami kaget saat menemukan parang yang berlumuran darah," ujarnya.
Agung menjelaskan, untuk senjata tajam yang ditemukan dengan lumuran darah, pihaknya akan menguji senjata tajam tersebut. Sebab, menurut dia, tidak tertutup kemungkinan parang itu berada di rumah bandar narkoba di Jalan Slamet Riyadi IV, Kelurahan Kebon Manggis, Jakarta Timur, Senin, 18 Januari 2016.
"Kami akan cek, kami cocokkan dulu darahnya dengan milik korban. Apakah memang ditaruh di tempatnya atau sengaja ditaruh. Ini semua masih dalam proses penyelidikan," ucapnya.
Sebelumnya, empat anggota Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Sektor Senen menggerebek rumah Yola, terduga bandar narkoba, di Jalan Slamet Riyadi IV, Senin, 18 Januari 2015. Aksi tersebut berujung pengeroyokan terhadap polisi, sehingga menyebabkan Bripka Taufik dan informan polisi, Japri, tewas ketika menyelamatkan diri dari amuk massa dengan melompat ke Sungai Ciliwung.
Anggota Polsek Senen, Bripka Taufik Hidayat, mengalami luka bacok di bagian punggung, kemudian melompat ke Kali Ciliwung untuk menyelamatkan diri. Nahas, dia akhirnya tewas.
ABDUL AZIS