TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi punya ide mengatasi masalah kemacetan dan sampah di DKI Jakarta. Untuk mengatasi kemacetan, Dedi menawarkan pemindahan terminal bus antarkota antarprovinsi dari dalam kota Jakarta ke Purwakarta. Menurut dia, terminal terpadu di Purwakarta itu akan menjadi kunci terbebasnya macet Ibu Kota.
"Lokasinya ada di dekat pintu gerbang tol Jakarta-Cikopo dan Cikopo-Palimanan," kata Dedi kepada Tempo, Jumat, 22 Januari 2016. Terminal terpadu itu akan menampung semua bus antarkota antarprovinsi yang selama ini masuk Jakarta.
Dari terminal itu kelak para penumpang tujuan Jakarta dan Bekasi melanjutkan perjalanan dengan bus Transjakarta. "Dengan begitu, jumlah kendaraan menuju Jakarta akan berkurang drastis," kata Dedi.
Sedangkan soal sampah, Dedi juga menawarkan ide agar masalah tak lagi membelit Ibu Kota. Caranya bukan dengan memindahkan tempat pembuangan akhir sampah Bantargebang. "Melainkan dengan cara memindahkan pasar induk Jakarta ke Purwakarta," katanya.
Menurut Dedi, sampah yang menumpuk selama ini sebagian besar dihasilkan oleh Pasar Induk Kramat Jati.
Dedi mengatakan Purwakarta telah menyediakan lahan seluas 10 ribu hektare di dekat gerbang tol Jakarta-Cikopo dan Cikopo-Cirebon.
Kelak jika terealisasi, terminal terpadu dan pasar induk tersebut akan terintegrasi langsung dengan dua ruas jalan tol yang strategis itu.
Adapun status lahan yang disiapkan merupakan lahan tak produktif dan tak bertuan yang saat ini sedang dalam penguasaan negara.
Buat merealisasikan usulan kerja sama strategis tersebut, Dedi menyatakan kesiapannya buat duduk bersama dan sekaligus mempresentasikan usulannya tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, BPN, Perum Perhutani, PTPN VIII, bahkan mungkin dengan presiden.
NANANG SUTISNA