TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara menangkap terduga bandar narkoba yang melawan saat terjadi penggerebekan di rumahnya. Pelaku bernama Faizal Rachman menembak dua anggota Reserse Narkoba Polres Jakarta Barat Inspektur Satu Supriyatin dan Brigadir Kepala Aris Dinata. Iptu Supriyatin tertembak di lengan kanan, sedangkan Bripka Aris ditembak di perutnya.
"Selasa, 19 Januari 2016, pukul 01.30, kami dapat laporan warga bahwa di Jalan Bugis, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, terjadi tembak-menembak antara anggota dan pelaku," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Besar Yuldi Yusman, Senin, 25 Januari 2016. Yuldi menceritakan, anggota piket Kepolisian Sektor Jakarta Utara dan Satuan Narkoba segera mendatangi tempat kejadian perkara di Tanjung Priok.
Sesampainya di lokasi, polisi hanya menemukan sisa-sisa kejadian. "Orang yang diduga menembak anggota tidak ditemukan di lokasi. Akhirnya polisi melakukan olah TKP yang kebetulan ternyata di rumah pelaku," kata Yuldi.
Saat dilakukan penggeledahan, tersangka bersiap melarikan diri, tapi segera ditangkap. Pelaku juga sempat mengelak saat diinterogasi sampai akhirnya mengakui dialah penembak dua polisi tersebut.
Saat digeledah, polisi menemukan sabu dalam bungkus (klip) seberat 20,74 gram sebanyak 20 bungkus. Lalu disita pula satu pucuk pistol jenis revolver spesial beserta enam butir peluru kaliber 38. Kemudian ditemukan juga 19 butir peluru kaliber 38, dua butir peluru kaliber 9, enam selongsong peluru kaliber 38, dan sepuluh selongsong peluru kaliber 9.
Ditemukan juga sepucuk airsoft gun, satu granat nanas, satu unit decoder CCTV, dan satu cross bow (pelontar panah). "Saat digeledah, pelaku sempat membuang senjata api untuk menghilangkan barang bukti, tapi akhirnya ditemukan juga oleh anggota," ucap Yuldi.
Pelaku mengaku menjual narkoba untuk menafkahi keluarganya. Menurut Yuldi, pelaku sudah menjadi bandar selama satu tahun dan menjadi pemakai sejak 2006. Dia pun mengakui sempat masuk rehabilitasi. "Dia murni bandar. Sebab, pas tes urine, hasilnya negatif," tutur Yuldi.
ARIEF HIDAYAT