TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan korban kebakaran di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, memenuhi rel kereta di jalur Tanjung Priok-Jakarta Kota.
Salah satunya Misnah, 49 tahun, yang terlihat terduduk lemas di tepian jalur rel kereta api yang ada di belakang ITC Mangga Dua itu. Ia memandangi baju-baju, tas, kipas angin, dan barang-barang lain yang berserakan di sekitarnya. "Tinggal ini yang tersisa," katanya di lokasi, Selasa, 26 Januari 2016. Matanya merah. Uang dan barang-barang berharga lainnya habis dilalap api.
Asap dari sisa-sisa kebakaran yang melalap ratusan rumah di RT 13 RW 05, Kelurahan Ancol, Pademangan, tersebut masih mengepul. Beberapa pemadam kebakaran terlihat menyemprotkan air di berbagai penjuru.
Misnah dan ratusan korban kebakaran lainnya menepi di pinggir rel sambil memilah-milah barang yang masih tersisa. Barang-barang itu ditumpuk begitu saja. Sebagian yang masih bisa digunakan disisihkan. Sedangkan yang rusak terbakar diambil pemulung.
Emen, 35 tahun, juga terduduk lemas. Pedagang di pasar pagi tersebut memilah-milah barang bersama istri dan anaknya. Mereka semua lemas. Ia mengaku belum tahu akan ke mana setelah ini. "Mungkin kami tinggal di kolong jembatan," ujarnya.
Sebelum api membakar rumah, mereka masih sempat menyelamatkan barang-barang ke tengah rel. Namun, karena api besar, barang mereka yang berada di luar ikut terbakar.
Bejo, pengurus kompleks, mengatakan api diduga berasal dari salah satu rumah warga setempat. Sekitar pukul 10.00, api membesar. Api baru bisa dipadamkan dua jam kemudian. Api dipadamkan oleh warga setempat dan petugas pemadam kebakaran. "Tapi mereka telat. Api sudah hampir padam, mereka baru datang," tuturnya.
Akibat warga yang mengungsi di rel, perjalanan kereta sempat terganggu. Namun jalur Kampung Bandan-Jakarta Kota kini sudah bisa dilalui. Adapun lintas Jakarta Kota-Tanjung Priok sementara belum bisa beroperasi karena masih ada warga yang mengungsi di rel.
MAYA AYU PUSPITASARI