TEMPO.CO, Jakarta - Deden, karyawan di rumah Edhi Darmawan, ayah Mirna Wayan Salihin, mengatakan, semasa hidupnya, Mirna dikenal baik oleh pegawai di rumah itu. Deden merupakan sopir pribadi Mirna bila sedang berada di Indonesia. Mirna diketahui tinggal di Australia selama kuliah.
"Yang saya tahu, dia sih orangnya fine-fine aja," kata Deden di rumah keluarga Mirna, Sunter, Jakarta, Rabu, 27 Januari 2016.
Namun Deden tidak berani bercerita lebih jauh soal Mirna. Termasuk apakah dia mengantar Mirna untuk pergi ke Olivier Cafe, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016.
BACA:
Polisi Sebut Tersangka Pembunuh Mirna Cuma Satu
Bukti Pembunuhan Mirna Kuat, Mengapa Belum Ada Tersangka?
Bertemu Jaksa, Polisi Siap Tetapkan Tersangka Peracun Mirna
"Di sini kan bos laki (Edhi) yang bakal ngomong nantinya. Yang lain mah enggak ada yang boleh. Tunggu aja hasil polisi," ucap Deden.
Sampai saat ini, belum terungkap siapa pembunuh Mirna. Pada 6 Januari lalu, Mirna tewas setelah minum es kopi Vietnam di Olivier Cafe, Grand Indonesia. Selanjutnya, pada 9 Januari 2016, polisi melakukan otopsi dan ditemukan pendarahan di lambung Mirna akibat zat korosi. Polisi akhirnya mengumumkan bahwa Mirna tewas diracun dengan sianida pada 18 Januari 2016.
Kemarin, Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya memaparkan bukti kasus kematian Mirna oleh penyidik di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Dari hasil tersebut, Kejaksaan meminta kepolisian melengkapi bukti-bukti kasus Mirna.
AHMAD FAIZ