TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki pekan ketiga semenjak kepergian Wayan Mirna Salihin, pihak keluarga masih belum mau buka suara. Ayah Mirna, Edhi Dharmawan, maupun saudara kembar Mirna tak mau berkomentar soal kasus maupun sosok Mirna.
"Kesimpulan terakhir dari bos (Edhi Darmawan) belum mau ngomong, nunggu polisi selesai," kata Kiwil, penjaga rumah milik Edhi di Sunter Garden, Jakarta, Rabu, 27 Januari 2016.
Rumah Edhi tampak sepi. Hanya ada seorang petugas keamanan yang berjaga di depan rumah. Saat Tempo tiba di kediamannya, Edhi sudah pergi menuju kantor.
BACA:
Polisi Sebut Tersangka Pembunuh Mirna Cuma Satu
Bukti Pembunuhan Mirna Kuat, Mengapa Belum Ada Tersangka?
Bertemu Jaksa, Polisi Siap Tetapkan Tersangka Peracun Mirna
Kompleks perumahan mewah Sunter Garden Blok D3 pun sepi. Hanya beberapa pembantu rumah tangga yang tampak hilir mudik. Umumnya, mereka tidak mengenal sosok Mirna. "Namanya juga orang kaya, keluar-masuk pakai mobil. Kalau pergaulan, saya enggak tahu pasti," ujar salah seorang pembantu tetangga Mirna.
Deden, salah seorang karyawan di rumah Edhi, mengatakan semasa hidupnya Mirna dikenal baik terhadap para pegawai di rumahnya. Deden adalah sopir pribadi Mirna bila ia sedang ada di Indonesia. "Yang saya tahu, dia sih orangnya fine-fine aja," kata Deden.
Namun Deden maupun Kiwil tidak berani bercerita lebih jauh soal Mirna. "Di sini kan bos laki yang bakal ngomong nantinya, yang laen mah enggak ada yang boleh. Tunggu aja hasil polisi," kata Deden.
Hingga kini, kematian Mirna masih misteri. Belum terungkap siapa pembunuhnya. Mirna tewas setelah minum es kopi Vietnam di kedai Olivier, Grand Indonesia, 6 Januari lalu. Otopsi mengungkap ada pendarahan di lambung akibat zat korosi. Kepolisian akhirnya mengumumkan Mirna tewas karena racun sianida pada 18 Januari.
Kemarin, Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya memaparkan bukti kasus kematian Wayan Mirna Salihin oleh penyidik di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Dari hasil tersebut, Kejaksaan meminta Kepolisian melengkapi bukti-bukti kasus Mirna.
AHMAD FAIZ