TEMPO.CO, Jakarta - Petugas prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Kartini, Saepudin, mengatakan mantan Lurah Kartini, Leo Tantino, memintanya tak menceritakan kepada siapa pun ihwal kecurangan Leo. Dia meminta Saepudin mewakili presensinya.
"Hati-hati, jangan bilang sama yang lain," ucap Saepudin menirukan Leo, Rabu, 27 Januari 2016, di Kelurahan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Baca: Lurah Kartini Dicopot Ahok karena Manipulasi Presensi
Saepudin berujar, Leo memintanya meletakkan telunjuk kanannya ke mesin presensi sidik jari. Saat itu, tutur pria b40 tahun itu, juga terdapat seorang teknisi alat tersebut. "Kejadiannya sore hari dan tak ada pegawai Kelurahan Kartini yang tahu," katanya.
Sejak itu, Leo meminta Saepudin mewakili presensinya. Saepudin berujar, dia mewakili presensi Leo sebelum pukul 06.30 atau sebelum pegawai lain masuk.
Menurut Saepudin, dia mewakili presensi Leo dua-tiga kali dalam seminggu. Itu pun hanya presensi pagi hari.
Adapun Leo enggan berkomentar ihwal pernyataan Saepudin. "Saya sudah capek di-bully di berbagai media," ucapnya ketika dihubungi Tempo.
Baca: Kerja Nol Tunjangan Pol
Leo dicopot sebagai Lurah Kartini pada Jumat pekan lalu. Dia dicopot lantaran terbukti memanipulasi presensi. Dia dipindah ke kantor Wali Kota Jakarta Pusat sebagai anggota staf biasa.
GANGSAR PARIKESIT