TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mewujudkan janjinya agar tetap populer menjelang pemilihan Gubernur 2017. Kepada Tempo, ia pernah mengatakan akan menyejahterakan pedagang kaki lima agar terpilih lagi untuk memimpin Jakarta. Setelah merelokasi pedagang ke tempat khusus, lalu memberi mereka gerobak gratis, Basuki memberi mereka kredit melalui Bank DKI.
Karena itu Ahok marah ketika tahu Direksi Bank DKI memberikan kredit kepada PT Likotama Harum yang proyeknya diduga fiktif sebesar Rp 230 miliar pada tahun lalu. Dalam perhitungannya, uang sebanyak itu bisa dipakai untuk menyejahterakan pedagang kaki lima sebanyak 230 ribu orang lewat bantuan kredit. Ia pun merombak direksi bank itu dengan memilih para bankir utama bank-bank swasta.
BACA: Alasan Ahok Rombak Direksi Bank DKI
Baru tahun ini rencana itu bisa ia laksanakan setelah merancang anggaran 2016 pada akhir November 2015. Berikut ini cara Ahok menggaet hati pedagang kaki lima yang dicatat Koran Tempo dalam edisi 29 Januari 2016.
1. Pendataan 100 ribu pedagang kaki lima.
Mereka akan direlokasi ke taman-taman kota yang ditunjuk sebagai lokasi binaan atau lokasi sementara, seperti di Lenggang Jakarta, Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
2. Pengadaan gerobak
Pembelian 800 unit gerobak tahan karat: 300 unit untuk pedagang Kota Tua, Jakarta Barat; 300 unit untuk pedagang Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan; dan 200 unit untuk di Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
BACA: Pilkada DKI Jakarta
3. Pedagang di rumah susun
Selain kaki lima, Basuki juga akan menyediakan gerobak untuk mereka yang tinggal di rumah susun dan berniat buka warung.
4. Kredit
Untuk 20 ribu pedagang kaki lima bunga ringan 12 persen per tahun. Bank DKI menyiapkan Rp 1 miliar untuk pinjaman kepada seratus pedagang (Rp 10 juta per pedagang) dengan jangka waktu pengambilan satu tahun. Dengan kredit itu, Basuki berharap pedagang lebih mudah ditata dan meningkatkan penjualannya.
PUTRI ADITYOWATI
https://www.tempo.co/topik/masalah/1432/pilkada-dki-jakarta