TEMPO.CO, Jakarta - Edhi Darmawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin, menyayangkan tidak ada upaya pihak Jessica Kumala Wongso untuk berkomunikasi dengan keluarganya pascakematian Mirna. Edhi menilai, hubungan kedua belah pihak saat ini justru terlihat seperti bermusuhan.
Edhi berharap, pihak Jessica mau datang dan bicara kepada dirinya. Pihak Jessica seharusnya aktif menawarkan diri bersama-sama mencari pembunuh Mirna. "Pak, saya yang beli kopi, anak Bapak mati, yuk sama-sama cari pelakunya. Seharusnya cerita," kata Edhi di Sunter Garden, Jakarta, Rabu, 3 Februari 2016.
BACA: Selesai Todong 47 Pertanyaan ke Hani, Ini Kata Krishna Murti
Sikap pihak Jessica, yang seperti memusuhi keluarga Edhi, kata dia, membuat kesan ada sesuatu yang salah pada Jessica. "Saya tidak menuduh, itu suudzon, tidak berani saya," ucap Edhi. Ia hanya meminta pengertian dari pihak Jessica. "Saya kematian anak, dia harus ngerti, wajar saya panas."
Mirna tewas setelah minum kopi es Vietnam di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Januari 2016. Saat itu Mirna sedang bertemu dengan Jessica dan seorang temannya yang lain bernama Hani. Jessica, yang datang pertama kali, memesankan minuman tersebut.
BACA: Ayah Mirna: Isi Whatsapp Jessica Tak Enak Didengar
Polisi menyatakan Mirna tewas karena racun sianida seberat 15 gram yang terkandung dalam minumannya. Jessica, yang semula berstatus sebagai saksi, akhirnya ditetapkan menjadi tersangka, Jumat, 29 Januari 2016. Keesokan harinya, ia ditangkap polisi saat sedang beristirahat di Hotel Neo Mangga Dua, Jakarta Barat.
AHMAD FAIZ