TEMPO.CO, Jakarta - Edhi Darmawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin, mengatakan teman anaknya yang bernama Hani pernah berbohong dengan mengaku ikut mencoba minum es kopi Vietnam yang menewaskan Mirna. "Saat itu bohong sementara, mungkin dia enggak enak sama Jessica," kata Edhi saat ditemui di kediamannya, Sunter Garden, Jakarta Utara, Rabu malam, 3 Februari 2016.
Akibat kebohongan tersebut, Edhi sempat meminta Hani diperiksa oleh dokter Rumah Sakit Abdi Waluyo. Ia sempat khawatir bila Hani bernasib sama seperti anaknya. "Saya deketin dokter, minta Hani diperiksa jangan sampai kena nih anak," katanya.
Edhi menuturkan, setelah diperiksa oleh dokter, kondisi Hani dipastikan sehat dan baik-baik saja. Belakangan, Edhi baru tahu bila Hani sekadar mencicip. "Enggak ketelen, cuma icip-icip pakai lidah," ujarnya.
Ia menuturkan Hani sosok yang polos. Kebohongan yang dilakukan saat kematian Mirna lantaran dilakukan perasaan tidak enak pada Jessica. Ia menambahkan, Hani menangis saat memberi keterangan di Polda Metro Jaya. "Kenapa nangis? Karena dia ngomong yang sebenarnya. Ini anak polos, enggak ada masalah dia," tuturnya.
Hani diketahui berteman dengan Jessica dan Mirna saat bersama-sama belajar di Billyblue College, Australia. Edhi mengaku Hani pernah bermain ke rumahnya, tapi ia tidak mengetahui apakah Jessica pernah berkunjung.
Hani, Jessica, dan Mirna bertemu pada 6 Januari 2016 di Café Olivier, Grand Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Mirna tewas setelah meminum es kopi Vietnam. Diketahui, dalam minuman tersebut terkandung racun sianida sebanyak 15 gram.
Jessica, yang semula berstatus sebagai saksi, akhirnya ditetapkan menjadi tersangka pada Jumat, 29 Januari. Keesokan harinya, ia ditangkap polisi di Hotel Neo Mangga Dua.
AHMAD FAIZ
Diperiksa 11 Jam, Hani Dicecar 47 Pertanyaan... oleh tempovideochannel