TEMPO.CO, Jakarta - Tim pengacara dan ibu Jessica Kumala Wongso, tersangka pembunuh Wayan Mirna Salihin, kembali datang membesuk Jessica pada Rabu malam, 3 Februari 2016. Ibunda Jessica, Imelda Wongso, hanya menunduk dan tak berbicara sepatah kata pun kepada wartawan.
Pengacara Jessica, Yudi Wibowo, mengatakan kedatangan mereka malam itu hanya untuk mengantar makanan dan melihat kondisi Jessica.
"Kami datang bawa nasi padang lima bungkus," ujar Yudi saat ditemui wartawan setelah mengunjungi Jessica di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu malam, 3 Februari 2016.
Yudi mengatakan saat ini pihaknya belum mengajukan praperadilan untuk Jessica. "Belum, kita belum ngajuin itu," katanya.
Yudi terlihat enggan berkomentar banyak tentang perkembangan kasus ini, termasuk soal penggeledahan rumah Jessica di Jalan Selat Bangka, Graha Sunter Pratama, Jakarta Utara, Rabu siang. Dia hanya berkomentar sedikit tentang laptop milik Jessica yang menjadi salah satu barang yang ikut disita polisi. "Laptopnya belum diperiksa," ucap Yudi. Selain laptop, barang lain yang disita adalah CPU, speaker, dan tisu.
Jessica, teman minum kopi Mirna, resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian Mirna, 6 Januari lalu. Sebelumnya, Jessica berstatus sebagai saksi. Namun setelah polisi melakukan ekspos dan gelar perkara, Jessica ditetapkan sebagai tersangka.
Wayan, 27 tahun, meninggal seusai minum es kopi Vietnam di kafe Olivier, mal Grand Indonesia, 6 Januari lalu. Saat itu, Mirna sedang bertemu dengan dua temannya, yakni Jessica dan Hani. Tak lama setelah meminum kopinya, Mirna merasa mual hingga muntah-muntah.
Mirna kemudian mengalami kejang-kejang dan dari mulutnya keluar busa. Mirna akhirnya meninggal di Rumah Sakit Abdi Waluyo setelah mendapat bantuan oksigen dari klinik di mal Grand Indonesia.
Dari hasil otopsi yang dilakukan Laboratorium Forensik Polri, ditemukan kandungan sianida di dalam sampel cairan lambung Mirna. Zat serupa juga ditemukan di dalam kopi yang ia minum.
GHOIDA RAHMAH