TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ibu paruh baya mengeluhkan pelayanan bus antar-kota dan antar-provinsi (AKAP) jurusan Jakarta-Solo yang ditumpanginya jauh dari nyaman. “Pada Jumat malam naik bus Mulyo Indah dari terminal bus Rawamangun pukul 19, baru sampai Purwokerto pukul 8 pagi setelah mogok beberapa kali,” kata Siti Sunarni pada Tempo melalui pesan singkat, Sabtu, 6 Februari 2016.
Wanita kelahiran 1948 ini memilih angkutan umum bus ketika hendak ke Madiun, Jawa Timur karena ada urusan mendadak yang sangat penting. Oleh karena itu Sunarni tak punya banyak pilihan bus yang hendak ditumpanginya, terlebih saat ini momen libur panjang karena ada tahun baru Imlek Senin mendatang.
Baca juga: Libur Imlek, Volume Kendaraan di Jalan Tol Cikampek Melonjak
Sunarni menceritakan bahwa bus berkapasitas 26 penumpang itu mengangkut sebanyak 37 orang dan sudah dua kali mogok. “Di barisan supir, ada 3 penumpang dikasih bangku plastik segala,” katanya. Bus yang sebelumnya mogok cukup lama di Ajibarang dan sebelum terminal di Purwokerto itu akhirnya sampai di kota mendoan tersebut pada pukul 8 Sabtu pagi.
Berdasarkan laporan ini, Kementerian Perhubungan menyatakan akan menugaskan tim di darat dan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. “Terima kasih atas laporannya, saya verifikasi dulu,” kata pelaksana tugas Direktur Jenderal Perhubungan Darat Sugihardjo.
Baca juga: Libur Imlek, Hotel di Bukittingi Diserbu Wisatawan
Sugihardjo mengatakan, tindakan bus AKAP yang membawa kelebihan penumpang sampai memberikan bangku plastik merupakan pelanggaran. Sanksinya, kata dia, bisa berujung pada pencabutan trayek perjalanan. “Kami akan lihat sifat pelanggarannya. Yang paling berat adalah pembekuan sampai pencabutan izin,” katanya.
FRISKI RIANA