TEMPO.CO, Depok - Bocah kelas I Sekolah Dasar Negeri Beji 3 yang tewas di tangan penculik akan dikebumikan di permakaman keluarga di Desa Tanjung Kemuning, Kecamatan Tarogong, Garut, Jawa Barat, Ahad, 7 Februari 2016. Jamaludin diculik setelah pulang sekolah oleh Januar Arifin alias Begeng, 35 tahun, di kawasan Universitas Indonesia.
Anggota keluarga korban, Tuti Ningsih, mengatakan jasad korban diotopsi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. Setelah diotopsi, jasad korban akan dibawa ke Garut untuk dimakamkan. "Tidak dimakamkan di Depok, tapi di permakaman keluarga tempat almarhum ayahnya," ucapnya.
Anak bungsu dari empat bersaudara tersebut diculik tersangka yang sudah lama mengincarnya. Saat pulang sekolah, korban didekati pelaku yang mengaku akan mengajak pulang ke rumah korban di Jalan H Asmawi Nomor 64, RT 8 RW 15, Kelurahan/Kecamatan Beji, Depok, Sabtu, 6 Februari 2016.
Setelah menculik, sekitar pukul 15.00, tersangka menghubungi ibu korban, Jubaedah, melalui pesan singkat bahwa Jamal sudah berada di tangannya. "Begeng meminta ditelepon kembali. Sepertinya ingin memeras keluarga kami," ucapnya.
Baca: Anak SD Diculik dan Dibunuh, Korban Sudah Tiga Hari Diincar
Baca Juga:
Ibu korban, ujar Tuti, langsung melaporkan kasus penculikan ini ke Kepolisian Sektor Beji melalui kakak korban, Neneng Nur Hamidah. Setelah itu, polisi bergerak mencari tersangka di Jalan Pondok Gede Lubang Buaya, Gang Albaidon, RT 14 RW 9, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
"Sekitar pukul lima pagi saat ditemukan, Jamal masih hidup, tapi sudah kritis. Tak berapa lama kemudian, Jamal langsung meninggal," tuturnya.
Korban ditemukan tewas di dalam kamar mandi oleh polisi di rumah tersangka. Korban tewas dalam keadaan tertelungkup. Hingga saat ini, motif tersangka sedang diselidiki.
IMAM HAMDI