TEMPO.CO, Jakarta - Januar Arifin, tersangka penculikan bocah yang ditemukan tewas di Lubang Buaya, dikenal tetangga sebagai pribadi yang tertutup. Penduduk sekitar hanya mengetahui Januar bekerja pada usaha percetakan dan tinggal bersama ibunya. "Biasa berangkat jam sepuluh, pulangnya malam," ujar Sumarno, 60 tahun, salah seorang tetangga, saat ditemui di tempat kejadian, Jakarta, Ahad, 7 Januari 2016.
Januar tinggal di Jalan Al-Baidho I Gang H. De'I, Lubang Buaya, Jakarta Timur, di rumah berukuran lebar sekitar 7 meter bersama ibunya, Murtini. Tetangga mengenal keluarga ini jarang bergaul dengan tetangga.
Imam, tetangga sebelah rumah pelaku, menuturkan sebelumnya Januar tinggal bersama ayahnya. Sejak orang tuanya bercerai, ia makin tertutup. "Enggak pernah bergaul sama warga," ujarnya.
Baca: Siswa SD Diculik dan Dibunuh, Satu Tersangka Ditangkap
Januar, pagi tadi, digerebek di kediamannya karena diduga menculik Jamaludin, siswa kelas I sekolah dasar di Depok. Jamaludin dilaporkan hilang pada Sabtu, 6 Februari 2016.
Baca Juga:
Bocah berusia 7 tahun ini terlihat di sekitar rumahnya di Jalan Haji Asmawai Nomor 64 RT 8 RW 1, Kelurahan/Kecamatan Beji, Depok. Jubaedah, ibu Jamaludin, mengetahui anaknya hilang setelah mendapat pesan pendek dari pelaku yang meminta uang tebusan. Jubaedah kemudian meminta Neneng Nur Hamidah, anak pertamanya, melapor ke Kepolisian Sektor Beji.
Polisi kemudian menelusuri jejak pelaku. Hasil penelusuran itu membawa polisi ke sebuah rumah di Jalan Al Baido 1, Lubang Buaya, Jakarta Timur, pada Ahad, 7 Februari 2015. Di sana, polisi menangkap Januar Arifin, 35 tahun. Sedangkan Jamaludin ditemukan tak bernyawa di kamar mandi.
AHMAD FAIZ | IMAM HAMDI