TEMPO.CO, Jakarta - Setelah melewati minggu dengan intensitas hujan yang relatif tinggi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan kondisi cuaca akan bervariatif pada akhir pekan pertama Februari 2016.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Mulyono R. Prabowo memperkirakan, pada akhir pekan menjelang tahun baru Cina atau Imlek 2016, beberapa wilayah Indonesia akan berpeluang diguyur hujan.
Mulyono mengatakan hujan lebat akan terjadi pada Minggu-Selasa. "Khususnya di wilayah Sumatera dan Kalimantan," katanya, Sabtu, 6 Februari 2016.
Kondisi hujan, menurut Mulyono, diperkirakan juga diiringi peluang munculnya angin kencang, puting beliung, kilat dan petir, serta hujan es.
Cuaca ini, Mulyono menambahkan, ditinjau dari kondisi dinamika atmosfer global, ketika Monsoon dingin Asia menunjukkan pola angin baratan yang dominan. Hal ini menandakan musim hujan masih konsisten terjadi di wilayah Indonesia.
Mulyono menjelaskan, aktivitas desakan udara dingin Asia juga menjadikan Sumatera dan Jawa sebagai wilayah lintasan aliran udara basah. Faktor lain adalah adanya fase basah Madden Julian Oscillation (MJO), yang kini masih berada di wilayah Indonesia bagian barat. Selain itu, fase negatif Indian Ocean Dipole (IOD) turut mempengaruhi peningkatan aktivitas pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
Masyarakat diharapkan mewaspadai potensi hujan lebat yang akan muncul, antara lain, di wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan Tengah, Jawa Tengah dan Timur, Bali dan Nusa Tenggara, serta Papua bagian utara.
Wilayah Jabodetabek dan Banten diperkirakan secara umum masih berpotensi terjadi hujan pada pagi hari. Untuk wilayah utara dilanjutkan saat siang dan sore hari muncul potensi hujan untuk wilayah lain dengan intensitas sedang-lebat.
Saat perayaan Imlek, sebagian besar wilayah Jabodetabek akan berpotensi diguyur hujan dan cenderung berawan banyak. Beberapa hari setelahnya pun diperkirakan intensitas hujan di wilayah ini masih bertahan dengan intensitas tinggi.
BMKG mengimbau seluruh masyarakat dan instansi terkait tetap waspada terhadap dampak bencana yang bisa ditimbulkan cuaca ekstrem. Baik gangguan sesaat, seperti pohon tumbang yang dapat menghambat kelancaran transportasi, maupun potensi banjir, tanah longsor, dan banjir bandang akibat curah hujan tinggi.
Masyarakat juga diimbau turut menjaga lingkungan agar tetap bersih guna mencegah munculnya bibit penyakit, seperti demam berdarah, dan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.
MAYA AYU PUSPITASARI