TEMPO.CO, Jakarta - Polisi masih terus menyelidiki motif penculikan dan pembunuhan seorang siswa SD di Depok bernama Jamaludin. Namun, hingga kini, polisi belum mendapat pengakuan dari tersangka Januar Arifin alias Begeng.
Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Muhammad Iqbal, mengatakan pihaknya menduga ada unsur kekerasan seksual dalam kasus penculikan dan pembunuhan Jamaludin. "Diduga ada kekerasan seksual," ujarnya di kantornya, Selasa, 9 Februari 2016.
BACA: Dua Hari, Begeng Intai Jamaludin di Rental PlayStation
Polisi sudah melakukan otopsi terhadap jenazah Jamaludin. Tapi Iqbal masih enggan menyebut hasilnya. Dia berujar, pihaknya sedang menelusuri kemungkinan tersangka lain dalam kasus ini. Motif penculikan dan pembunuhan pun hingga kini masih diselidiki.
Jamaludin dilaporkan hilang pada Sabtu, 6 Februari 2016. Siswa kelas 1 SD Negeri 3 Beji itu terakhir kali terlihat di sekitar rumahnya, di Jalan Haji Asmawai Nomor 64, RT 8 RW 1, Kelurahan/Kecamatan Beji, Depok.
BACA: Terungkap Alasan Begeng Membunuh Bocah SD di Depok
Jubaedah, ibu Jamaludin, mengetahui anaknya hilang setelah mendapat pesan pendek dari pelaku yang meminta uang tebusan. Jubaedah kemudian meminta Neneng Nur Hamidah, anak pertamanya, melapor ke Kepolisian Sektor Beji.
Polisi lalu menelusuri jejak pelaku yang membawa polisi ke rumah di Jalan Al Baido 1, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Ahad, 7 Februari 2015. Di sana polisi menangkap Begeng, 35 tahun. Sedangkan Jamaludin ditemukan tak bernyawa di kamar mandi.
BACA: Setelah Menculik, Begeng Sempat Minum Kopi di Toko Akik Daus
Kepada polisi, Januar mengaku memang terlibat penculikan itu bersama dua kawannya. Namun dia membantah membunuh Jamaludin. "Yang menghabisi nyawa korban bukan saya, tapi dua orang teman saya," kata Januar.
GHOIDA RAHMAH | IMAM HAMDI
BERITA MENARIK
Alasan Pimpinan KPK Minta Novel Baswedan Pindah ke BUMN
Bursa Calon Gubernur DKI Memanas, PDIP: Kualitas Ahok Bagus