TEMPO.CO, Bekasi - Keluarga tersangka kasus kecelakaan maut di Jalan Raya Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat, Riki Agung Prasetio, 24 tahun, panik begitu mendapatkan kabar bahwa insiden tersebut merenggut empat korban jiwa. Keluarga tersangka tengah meminta maaf kepada para korban kecelakaan tersebut.
Orang tua Riki, Aries Triyono, 58 tahun, mengatakan pihaknya mendapatkan kabar kecelakaan maut tersebut pada Senin, 8 Februari 2016, sekitar pukul 05.00. “Saya bangun tidur, ada panggilan tak terjawab hingga 17 kali dari nomor tak dikenal,” kata Aries saat ditemui di rumahnya, Perumahan Pondok Pekayon Indah Blok BB22 Nomor 8, RT 05 RW 12, Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Selasa, 9 Februari 2016.
Saking banyaknya panggilan, ia curiga ada sesuatu. Lalu Aries segera mengecek pesan masuk di telepon selulernya tersebut. Benar saja, penelepon itu mengirim pesan pendek yang menginformasikan bahwa Riki terlibat kecelakaan. "Om, saya temannya Pras (Riki). Saya bersama dengan Pras terlibat kecelakaan di daerah Kalideres," ucap Aries membaca pesan pendek di ponselnya.
Panik dengan informasi tersebut, Aries segera menelepon balik. Sayangnya, tak mendapatkan respons. Sejumlah rekan Riki juga sulit dihubungi. Aries baru mendapatkan kabar lebih jelas melalui media sosial Twitter. Akun TMC Polda Metro Jaya menginformasikan kecelakaan itu. “Dari situ, saya meluncur ke kepolisian setempat," ujar pensiunan Asisten Manajer PT Pertamina tersebut.
Setelah memastikan bahwa anaknya terlibat kecelakaan dan merenggut sejumlah korban jiwa, Aries hanya bisa pasrah dan meminta maaf kepada semua korban, baik yang tewas maupun yang luka. Keluarga bersedia memberikan uang kompensasi kepada para korban sesuai dengan kemampuan keuangannya. Ia mengaku sudah mengutus pengacara untuk menyampaikan belasungkawa dan membahas kompensasi.
Pengamatan Tempo, rumah orang tua Riki terlihat jembar dan berlantai tiga. Di teras rumahnya, terdapat sepeda motor sport Honda CBR-150 CC dan Yamaha R-25. Adapun Riki merupakan mahasiswa tingkat akhir Jurusan Manajemen Informatika Universitas Bina Nusantara (Binus) di Jakarta Barat.
ADI WARSONO