TEMPO.CO, Depok - Juniar Arifin alias Begeng, penculik dan pembunuh bocah kelas 1 SD Jamaludin, mengaku dihantui kerap dihantui oleh Jamaludin selama dibalik jeruji besi. Kuasa hukum Begeng, Herman Dionne, mengatakan kliennya itu kerap mengalami ketakutan.
"Di hari kedua di penjara, tersangka dihantui sosok anak kecil yang menyerupai Jamaludin muter-muter di dalam ruangan penjara. Tersangka tidak bisa tidur," kata Herman yang menemui Begeng di Polresta Depok, Rabu, 10 Februari 2016.
Menurut Herman, kliennya itu tega membunuh Jamalaudin karena panik setelah tahu polisi datang ke rumahnya di Jalan Pondok Gede Lubang Buaya Gg Albaidon RT14 RW9 Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Ci payung, Jakarta Timur, Ahad 7 Februari 2016. Tersangka mengaku membunuh korban dengan cara membekapnya dengan bantal.
Begeng, kata Herman, melakukan penculikan karena membutuhkan tambahan dana untuk menikah. Dia sudah merencanakan pernikahan dengan calon istrinya pada 5 Maret 2016. "Kebutuhan tambahan biaya nikah," katanya.
Terkait orientasi seksual, Herman mengatakan jika Begeng mengaku normal. Dia membantah jika kliennya itu melakukan pelecehan seksual. "Dia mengaku normal. Bahkan, sebelumnya sudah nikah dan dikaruniai seorang anak," ujar dia.
Begeng menculik Jamaludin setelah korban pulang sekolah di SDN Beji 3, Sabtu 6 Februari 2016. Tersangka langsung membawa korban ke rumahnya. Tersangka mengaku sudah dekat dengan korbannya dan tidak mempunyai niat menculik.
IMAM HAMDI