TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 60 persen dari 11.700 kepala keluarga yang tinggal di sekitar Bandara internasional Soekarno-Hatta ternyata hidup di bawah garis kemiskinan. Padahal, di kawasan ini berdiri megah bandara, puluhan perusahaan berskala nasional dan internasional hingga hotel berbintang.
"Ada 7200 keluarga miskin, lebih dari separuh warga Neglasari. Saya tidak malu mengatakan wilayah ini memang miskin, " kata Camat Neglasari Kota Tangerang Ubaidillah Ansar saat acara donor darah dan peluncuran perpustakaan keliling di Kantor Airnav Indonesia, Rabu 10 Februari 2016.
Menurut Ubaidillah, selain miskin di wilayahnya banyak anak yatim piatu yang masih membutuhkan bantuan untuk melanjutkan pendidikan mereka. "Ada 730 anak yatim saat ini, dan ini data yang valid karena selalu diupdate setiap saat," katanya.
Kemiskinan warga Neglasari, kata dia, juga tergambar masih banyaknya rumah kumuh di sana. Ubaidillah menyebutkan, terdapat 900 rumah kumuh yang berdiri tanpa lantai, serta atap yang hampir terbuka karena rusak. "Inilah "potensi" Neglasari yang menjadi kecamatan termiskin di Kota Tangerang," katanya.
Faktor penyebab kemiskinan masih tinggi di wilayah itu, disebabkan minimnya sumber daya manusia dan potensi sumber mata pencarian warga. "Di sisi lain, tempat kami menjadi tempat pembuangan sampah dan mayat," katanya. Saat ini di Neglasari terdapat tempat pembuangan sampah Rawa Kucing dan tempat pemakaman umum.
Semestinya, kata Ubaidillah, dengan berdirinya bandara internasional dan menjamurnya perusahaan, hotel dan berbagai tempat usaha, warga sekitar bandara hidup sejahtera. "Tapi itu belum terjadi."
Ubaidillah berharap perusahaan di sekitar bandara bisa menyalurkan dana kemitraan masyarakat atau CSR langsung kepada masyarakat tanpa perantara. Menurutnya, dana itu bisa digunakan untuk membantu masyarakat membangun usaha kecil dan menengah.
Direktur Personalia dan Umum Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau Airnav Indonesia Rahadi Sulistyo mengatakan Airnav akan fokus membantu masyarakat sekitar bandara."Karena kami baru tiga tahun, laba perusahaan juga belum besar, tapi kami akan fokus untuk membantu warga sekitar, "katanya.
Saat ini, kata dia, Airnav memfokuskan dana kemitraan untuk memperbaiki jalan, menyediakan air bersih bagi warga dan membantu anak sekolah di sekitar bandara pada kebutuhan membaca dengan perpustakaan keliling." Target kami 12 ribu anak sekolah bisa menikmati perpustakaan keliling ini, "katanya.
Sekretaris Perusahaan Airnav Indonesia Ari Surya dharma mengatakan sejak tahun lalu perusahaan ini menyisihkan laba untuk dana kemitraan warga sekitar sebesar Rp 4,2 miliar." Tahun lalu terserah Rp 2,5 milyar, "katanya.
Dana yang tidak terserap tahun lalu, digabungkan dengan dana kemitraan tahun ini sebesar Rp 4,5 miliar. "Kami setelah memenuhi kebutuhan infrastruktur di sekitar kantor kami, kedepan kami akan fokuskan untuk membantu warga miskin disekitar bandara."
JONIANSYAH