TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memastikan tahun ini penertiban kawasan Kalijodo bisa dilakukan. "Seharusnya bisa, setelah SPB (surat perintah bongkar)," kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 11 Februari 2016.
Ahok menjelaskan, dalam rangka penertiban Kalijodo, ia sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Jakarta Utara dan Jakarta Barat serta Polri dan TNI. Ahok menyatakan sudah meminta wali kota setempat mengirimkan surat peringatan 1 (SP1).
"Begitu masuk SPB, kami minta bantuan polisi dan tentara untuk bongkar," ujar Ahok.
Kendati demikian, Ahok belum mendapat laporan dari wali kota setempat terkait dengan pengiriman surat peringatan tersebut. "Saya enggak tahu, tanya wali kota saja sudah atau belum," tutur Ahok.
Sebelumnya, Ahok menuturkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan membongkar kawasan hiburan malam Kalijodo, Pejagalan, Jakarta Utara. Sebagai gantinya, dia akan membangun taman di lokasi tersebut.
"Bikin taman dan bikin jalan, kan, bagus itu, bikin taman pisang," ucap Ahok saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Rabu, 10 Februari 2016.
Terlebih, menurut Ahok, lokasi ini terkait dengan kecelakaan Toyota Fortuner yang terjadi akhir pekan lalu dan menewaskan empat orang di Daan Mogot, Jakarta Barat. Peristiwa kecelakaan maut itu terjadi setelah sopir dan rombongan di mobil Fortuner itu selesai berkaraoke di Kalijodo, dan tengah berada di bawah pengaruh alkohol.
"Kita udah mau lakuin, pas ada Fortuner itu, wah, ini kita bongkar sajalah, banyak mudaratnya," kata Ahok.
INGE KLARA SAFITRI