Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begeng Akhirnya Mengaku Bunuh Jamaludin, Ini Motifnya

Editor

Anton Septian

image-gnews
Pelaku pembunuhan anak dibawah umur, Januar Arifin alias Begeng. Istimewa
Pelaku pembunuhan anak dibawah umur, Januar Arifin alias Begeng. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Kepala Polresta Depok Komisaris Besar Dwiyono mengatakan tersangka Juniar Arifin alias Begeng menculik Jamaludin karena kekurangan biaya untuk pernikahan yang mencapai Rp 250 juta. Begeng mengaku telah mengenal tersangka yang merupakan keluarga pemilik bengkel di kawasan Beji.

"Tersangka menculik saat melihat Jamaludin usai pulang sekolah," kata Dwiyono, Kamis 11 Februari 2016.

Begeng mengaku telah merencanakan penculikan pada Jumat, sehari sebelum penculikan. Begeng menculik an agar mendapatkan duit dengan cara cepat. Musababnya, tersangka kekurangan dana untuk biaya pernikahannya.

Begeng melihat keluarga Jamaludin yang mempunyai bengkel motor mampu menyanggupi permintaan tebusan yang nanti bakal dimintanya. Sebelum penculikan dilakukan, tersangka ke toko batu akik milik Afrizal Giilang Putra alias Daus. "Tapi, korban masih tidur," ucapnya.

Saat itu, Begeng ingin mengambil undangan pernikahan di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Sabtu 6 Februari 2016. Nah, saat itu tersangka berpapasan dengan korbannya di jalan, usai dari toko Daus, dan langsung mengajaknya pergi. "Di situ tersangka menculiknya. Karena korban memang sudah kenal dengan tersangka sebelumnya."

Begeng, kata dia, sudah mengetahui latar belakang keluarga Jamaludin. Sehingga dia langsung menculik bocah tujuh tahun usai pulang sekolah. Apalagi, kata Dwiyono, Jamaludin sering diberi duit untuk main PlayStation. "Diajak main PS ke rumah tersangka," ucapnya.

Tersangka Begeng merupakan pelaku tunggal. Saat diotopsi, kondisi jenazah korban sudah 12 jam. Berdasarkan hasil otopsi korban mengalami luka di bibir, memar di bagian hidung dan punggung belakang. Selain itu, korban mengalami bintik-bintik pendarahan di jantung dan liver, karena pembengkakan pembuluh darah. "Tersangka dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman mati."

Korban ditemukan tewas di dalam kamar mandi rumah tersangka di Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Minggu 7 Februari 2016. Kondisi Jamaludin dalam keadaan tertelungkup. Dia tewas dibekap dengan bantal karena tersangka panik rumahnya didatangi polisi.

Pengacara tersangka, Herman Dionne, menuturkan pengakuan Begeng. Niat menculik korban karena terdesak kebutuhan ekonomi. Tersangka berniat untuk meminta tebusan kepada keluarga korban yang mempunyai bengkel di kawasan Beji.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tersangka mempunyai rencana untuk menikah pada 5 Maret 2016. Tapi, biayanya untuk melangsungkan resepsi pernikahan tersebut. Padahal, tersangka sudah memesan undangan dan katering untuk acara pernikahannya.

Juniar mengaku kepada pengacara bahwa dia membunuh Jamaludin karena panik didatangi orang banyak ke rumahnya pada Minggu 7 Februari 2016. Akhirnya, dia langsung membekap tersangka dengan bantal, yang saat itu sedang tidur di kamarnya.

Untuk menghindari polisi, tersangka membawa korban yang sudah tewas ke kamar mandi, untuk menyembunyikannya. "Tersangka baru membukakan pintu rumahnya, setelah membunuh korban," ucapnya.

Pada Sabtu malam, Januar telah membawa ibunya keluar rumah. Orang tua Januar tidak menyangka anaknya menculik karena dia terlihat dekat dengan korbannya. "Korban dan tersangka memang terlihat dekat. Bahkan, tersangka mengaku dipanggil oom oleh korbannya."

Juniar mengaku tidak sedikit pun melakukan kekerasan saat menculik Jamaludin. Bahkan, tersangka berani bersumpah tidak melakukan pencabulan kepada korbannya. "Kalau ada. Nanti yang membuktikannya hasil otopsi," ujarnya.

Juniar mengaku spontan menculik Jamaludin karena merasa dekat dengan korbannya. Selain itu, tersangka mengaku tidak harmonis dengan ibunya. "Jamal tidak tahu mau curhat sama siapa," ujarnya.

Menurut Herman, pendidikan Begeng cukup tinggi. Begeng adalah sarjana universitas ternama di Jakarta. "Tersangka memang sudah dekat. Membunuh karena panik."

IMAM HAMDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

5 jam lalu

Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerak Tutup TPL melakukan aksi di depan Kementerian Koordiator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu, 24 November 2021. Aksi tersebut menyampaikan tuntutan agar Kemenko Kemaritiman dan Investasi mencabut izin konsesi PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) dari wilayah adat serta menghentikan kriminalisasi kepada masyarakat adat Tano Batak. TEMPO/Muhammad Hidayat
Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.


Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

18 jam lalu

Ilustrasi penculikan di mobil. Shutterstock
Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?


Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

2 hari lalu

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka


Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

13 hari lalu

Seorang anak laki-laki memegang tanda untuk memprotes, apa yang dikatakan seorang guru, anggota dewan setempat dan orang tua, penculikan ratusan siswa sekolah oleh orang-orang bersenjata setelah salat Jumat di Kaduna, Nigeria 8 Maret 2024. REUTERS/Stringer
Nigeria Darurat Penculikan Anak, Apa Motif Pelakunya?

Satu dekade lalu, kelompok jihad Boko Haram pertama kali menculik 276 siswa dari sebuah sekolah perempuan di Chibok di Negara Bagian Borno, Nigeria.


Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

21 hari lalu

Sejumlah massa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok membawa miniatur keranda berkain putih bertuliskan 'Matinya Demokrasi' saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Depok, Jawa Barat, Rabu, 6 Maret 2024. Aksi tersebut buntut dari temuan dugaan penggelembungan suara saat rekapitulasi suara di panitia pemilihan kecamatan (PPK) guna meningkatkan suara salah satu caleg DPR RI Dapil VI dari partai lain dan berharap agar KPU Kota Depok tegas menjunjung netralitas hingga integritas agar pesta demokrasi yang jujur dan adil. TEMPO/M Taufan Rengganis
Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.


Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

22 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani saat mengucapkan sumpah Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dihadapan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis 18 Januari 2024. Sebelum terpilih menjadi hakim Mahkamah Konstitusi, Arsul Sani merupakan Calon Legislatif dari PPP Dapil Jawa Tengah II pada Pemilu 2024, Wakil Ketua MPR RI, dan pengurus DPP Partai Persatuan Pembangunan. TEMPO/Subekti.
Cerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat

Lima istri sekaligus ibu rumah tangga menggugat bunyi pasal 330 ayat (1) KUHP ke Mahkamah Konstitusi (MK).


Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

25 hari lalu

Raharja Waluya Jati. ICW
Kisah Raharja Waluya Jati Pernah Surati Jokowi Tuntaskan Kasus Penculikan Aktivis 1998

Setelah Jokowi menjadi presiden pada 2014, aktivis Raharja Waluya Jati menitipkan pesan kepada Jokowi untuk tuntaskan kasus penculikan aktivis 1998.


Adik Kim Jong-un Puji Jepang, Sebut Korea Utara akan Tingkatkan Hubungan

41 hari lalu

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Adik Kim Jong-un Puji Jepang, Sebut Korea Utara akan Tingkatkan Hubungan

Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan rezimnya terbuka untuk meningkatkan hubungannya dengan Jepang.


Kasus Penyekapan di Kandang Anjing oleh Bos D`Paragon Yogya, Polisi Bakal Panggil Lagi Dokter Kecantikan

46 hari lalu

Konferensi pers kasus dugaan pemerasan, penyekapan dan kekerasan seksual yang dilakukan pemilik kos eksklusif di Yogyakarta terhadap rekan bisnisnya di Polda DIY, Rabu,7 Februari 2024. TEMPO/Pito Agustin Rudiana
Kasus Penyekapan di Kandang Anjing oleh Bos D`Paragon Yogya, Polisi Bakal Panggil Lagi Dokter Kecantikan

Kasus penyekapan dan penculikan yang dilakukan pasutri pengusaha kos eksklusif D'Paragon itu ditangani dua kepolisian daerah berbeda.


Kasus Bos Kos Eksklusif D`Paragon Lakukan Penyekapan di Kandang Anjing, Begini Kronologi Versi Korban

49 hari lalu

Konferensi pers kasus dugaan pemerasan, penyekapan dan kekerasan seksual yang dilakukan pemilik kos eksklusif di Yogyakarta terhadap rekan bisnisnya di Polda DIY, Rabu,7 Februari 2024. TEMPO/Pito Agustin Rudiana
Kasus Bos Kos Eksklusif D`Paragon Lakukan Penyekapan di Kandang Anjing, Begini Kronologi Versi Korban

Korban penyekapan di kandang anjing yang dilakukan bos kos eksklusif P'Paragon mengungkap kronologi peristiwa yang dialaminya.