TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alais Ahok tak menampik bahwa ia tertarik maju bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam pemilihan gubernur pada 2017. “Mungkin bisa bergabung dengan mereka,” kata dia, di Balai Kota, Kamis, 11 Februari 2016.
Ahok mengaku sudah bertemu pengurus partai tersebut, termasuk Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, guna menyampaikan keinginannya itu. Sejauh ini, belum ada sinyal PDI Perjuangan bakal mengusungnya.
Jika partai itu mengusungnya, Ahok memilih Djarot Saiful Hidayat sebagai pendampingnya. Menurut Ahok, Djarot, yang kini menjabat Wakil Gubernur, sangat cocok dengannya. "Ibaratnya kalau sudah menikah, ngapain cari istri baru kalau yang lama sudah oke?"
Namun, Ahok menambahkan, hal itu tak berlaku jika Megawati memiliki pilihan lain. Jika PDI Perjuangan memilih kandidat lain, ia akan maju melalui jalur independen, yakni pengumpulan kartu tanda penduduk. Sejauh ini, kelompok Teman Ahok sudah memiliki KTP dukungan dengan jumlah melebihi yang disyaratkan.
Djarot Saiful menyatakan kesiapannya untuk kembali mendampingi Ahok memimpin Ibu Kota pada periode 2017-2022. Namun, tutur dia, ia memiliki syarat, yakni memperoleh penugasan resmi dari pimpinan pusat partai. “Kalau disuruh mengabdikan diri, ya siap. Tidak disuruh juga siap,” ujar dia.
Menurut Djarot, jika Ahok berpasangan kembali dengannya, peluang mereka untuk kembali menjabat lebih besar. “Kinerja calon inkumben pasti diperhatikan lebih dulu,” kata dia.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih menggodok nama-nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang akan diusung dalam Pilkada 2017. “Ini lagi dalam proses,” katanya.
Selain Basuki, beberapa nama sudah mendeklarasikan diri untuk maju dalam pilkada DKI Jakarta, baik melalui partai maupun jalur independen, antara lain mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault; Wakil Ketua Dewan Pembinaan Partai Gerindra Sandiaga Uno; dan penyanyi Ahmad Dhani.
Menurut pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, Basuki hanya bisa dikalahkan kepala daerah yang juga terbukti berhasil, seperti Tri Rismaharini atau Ridwan Kamil. “Kalau calonnya banyak, peluang Ahok kembali menang tambah besar."
INGE KLARA SAFITRI | PUTRI ADYTIOWATI