Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjelang Pilkada DKI: PDIP Terbelah, Boy Sadikin Gerah

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Boy Sadikin. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Boy Sadikin. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak September 2015, kepengurusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jakarta seolah mati suri. Kantor partai itu di Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan, selalu sepi. “Kalau rapat, pimpinan tak pernah lengkap,” kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Jakarta Pusat, Wa Ode Herlina, di Jakarta, Kamis, 11 Februari 2016.

Belakangan, Ketua Boy Bernadi Sadikin malah memilih rapat di rumah bapaknya, mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, di Jalan Borobudur, Jakarta Pusat. Sekretaris partai, Prasetyo Edi Marsudi, selalu absen dalam pertemuan tersebut. Menurut Herlina, kedua pejabat kunci PDIP Jakarta itu sejak lama tak akrab akibat perbedaan pendapat.

Perselisihan itu dibenarkan Boy. Menurut dia, banyak kebijakan partai berlambang kepala banteng moncong merah itu tak dijalankan fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Boy menganggap Prasetyo tak mematuhi amanah partai. “Buktinya reklamasi jalan terus, padahal partai sudah bilang tidak,” kata dia.

Walhasil, anggota partai cabang Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, yang sebagian besar adalah nelayan, memprotes Boy. Mereka menduduki kantor-kantor cabang dan meminta Dewan menyetop proyek reklamasi. “Fraksi lupa kalau partai ini partai sandal jepit, wong cilik,” kata Boy.

Selain itu, Boy mengatakan komunikasi antara dia dan anggota PDI Perjuangan lainnya kerap terputus. Bahkan, Boy mengklaim sakit hati ketika salah seorang anggota melangkahinya. “Tiba-tiba ada yang menghadap DPP tanpa sepengetahuan saya,” ujar dia, tanpa merinci persoalan sebenarnya.

Karena itu, Boy memilih mundur sebagai Ketua PDI Perjuangan Jakarta. Surat pengunduran dirinya sudah dilayangkan ke pimpinan pusat pada 28 Desember 2015. Namun pimpinan pusat masih menahan Boy agar tidak mundur. “Belum ada keputusan,” kata Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Boy menampik anggapan mundur karena Gubernur Basuki alias Ahok akan merapat ke partainya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada Februari 2017. “Silakan saja kalau itu keputusan partai,” tuturnya. Dalam Pilkada DKI 2012, PDI Perjuangan sempat mengusulkan Boy sebagai calon gubernur.

Boy kemudian menjadi tim sukses pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, yang memang diajukan partainya. Saat Jokowi terpilih menjadi Presiden pada 2014, otomatis Basuki naik jabatan menjadi gubernur. PDI Perjuangan menimbang dua orang sebagai calon pendamping Ahok, yakni Boy dan Djarot.

Partai memilih Djarot, mantan Wali Kota Blitar. Menjelang Pilkada 2017, nama Boy kembali diusulkan. “Tolong perhatikan suara daerah, jangan sampai depolitisasi karena calon lain,” kata Herlina. Meski banyak suara menginginkannya maju, Boy tak berminat menjadi calon gubernur. “Kalau hanya soal pemilihan, kenapa saya harus mundur?”

Adapun Prasetyo Edi dan Ketua Fraksi Jhonny Simanjuntak belum menjawab panggilan telepon dan pesan pendek yang dikirimkan oleh Tempo. Pengamat politik Cyrus Network, Hasan Nasbi, mengatakan pengunduran diri Boy tak akan memecah-belah partai. “Kuncinya di ketua umum,” katanya.

PUTRI ADITYOWATI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

24 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

24 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

39 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

42 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

43 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

43 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

48 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.


Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Keluarga Ahok Sepaket Pilih Calon yang Berasal dari PDIP

Ahok berharap, pemilu yang diadakan setelah Imlek ini membawa kemakmuran, keadilan, kesehatan dan kebahagiaan yang akan dirasakan oleh masyarakat.


Nyoblos di TPS 112 Pluit, Ahok Berharap Pemilu 2024 Bawa Kemakmuran

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Nyoblos di TPS 112 Pluit, Ahok Berharap Pemilu 2024 Bawa Kemakmuran

Ahok datang bersama istri dan dua anaknya pada pukul 07.10 WIB dengan mobil berwarna hitam.