TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan ada beberapa alasan keberatan Pemerintah Tangerang Selatan terhadap wacana komersilisasi Bandara Pondok Cabe, Pamulang.
"Permasalahan utamanya, kalau bandara Pondok Cabe diaktifkan akan ada tambahan beban jalan dan lalu lintas, sementara jalan disekitar Pondok Cabe saat ini sangat sempit dan padat kendaraan," kata Benyamin kepada Tempo, Senin, 15 Februari 2016.
Benyamin mengakui jalan-jalan di wilayah Pondok Cabe, baik di sekitar bandara maupun menuju bandara sempit dan dengan volume kendaraan yang tinggi. "Macetnya luar biasa," katanya.
Kalau nanti bandara Pondok Cabe diaktifkan, Benyamin mengatakan, lalu lintas di wilayah itu akan semakin semrawut. "Terkait masalah aksebilitas jalan, jalan di Pondok Cabe harus dilebarkan, apakah bandara mau lahannya diambil untuk jalan?" ujar Benyamin.
Selain itu, menurut Benyamin, sekitar lapangan terbang Pondok Cabe itu telah padat oleh penduduk. Secara tata ruang, Pondok Cabe memang diperuntukkan untuk pemukiman pada penduduk, dengan komposisi 60 persen untuk ruang terbuka dan 40 persen untuk dibangun.
Kondisi saat ini, dia menambahkan, Pondok Cabe sudah padat oleh penduduk. Bahkan di sekitar bandara telah menjamur gedung bertingkat seperti apartemen dan rumah susun. Ini akan berpengaruh pada kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) pada wilayah itu karena ini berpengaruh pada tinggi bangunan.
Masalah kebisingan juga dipastikan akan mengganggu warga sekitar Pondok Cabe. "Saat ini saja masyarakat sudah mengeluh dan khawatir akan bising dan menganggu," kata Benyamin.
JONIANSYAH