TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 30-an anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta memadati gedung Komisi Pemberantasan Korupsi hari ini, Rabu, 17 Februari 2015. Mereka tiba dengan menaiki sebuah bus dari gedung DPRD, Kebon Sirih, dan sampai di gedung KPK di Kuningan sekitar pukul 13.25.
"Kami datang dari berbagai fraksi," ujar Wakil Ketua DPRD Muhammad Taufik. Taufik ditemani rekan-rekannya dari Fraksi Gerindra, yaitu Prabowo Sunirman, Syarif, dan Maman Firmansyah. Ada pula Abraham Lunggana alias Haji Lulung dan Riyano Ahmad dari Partai Persatuan Pembangunan. Adapun wakil dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera adalah Tubagus Harif.
Kedatangan mereka hari ini, kata Taufik, untuk menanyakan kelanjutan penyelidikan KPK dalam kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. "Bukan kami tidak percaya sama KPK. Kami berhak dong menanyakan ini, sebagai wakil rakyat dan sebagai pengadu," ujarnya.
Legislator DKI ini berharap, dengan menemui pimpinan KPK, lembaga antirasuah itu kembali bergerak cepat melanjutkan penyelidikan kasus Sumber Waras. Mayoritas anggota Dewan, kata Taufik, sepakat mengontrol penyelidikan kasus Sumber Waras hingga tuntas.
Dugaan korupsi pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh pemerintah DKI mulai diselidiki KPK sejak 20 Agustus 2015. Kasus tersebut pertama kali mencuat dari hasil audit BPK Jakarta atas laporan keuangan pemerintah DKI Jakarta pada 2014.
BPK Jakarta menganggap prosedur pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras menyalahi aturan. Soalnya, menurut BPK, harga tanah yang dibeli jauh lebih mahal sehingga merugikan daerah sebesar Rp 191 miliar.
BPK RI kemudian mengaudit ulang atas permintaan KPK. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama diperiksa seharian oleh BPK pusat pada 23 November 2015. Hasil audit investigasi itu diserahkan kepada KPK pada 7 Desember 2015.
INDRI MAULIDAR