Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah Sosok Daeng Aziz, Penguasa Kalijodo  

image-gnews
Tokoh masyarakat Kalijodo, Daeng Aziz, datangi DPRD Jakarta untuk bertemu dengan Komisi E dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, 15 Februari 2016. TEMPO/ARIEF HIDAYAT
Tokoh masyarakat Kalijodo, Daeng Aziz, datangi DPRD Jakarta untuk bertemu dengan Komisi E dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, 15 Februari 2016. TEMPO/ARIEF HIDAYAT
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Namanya Abdul Aziz. Karena asalnya dari Bugis, Makassar, orang Kalijodo memanggilnya Daeng Aziz. Dialah orang yang disebut-sebut polisi dan pejabat Jakarta sebagai preman penguasa Kalijodo, kawasan prostitusi kelas bawah di perbatasan Jakarta Barat dan Utara.

Jejak-jejak kekuasannya terlihat dari apa yang ia pakai ketika bertandang ke kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada Senin lalu. Memakai batik merah, pria 48 tahun ini turun dari Mercedez Benz C280 warna perak. Kalung emas gemerincing di leher dan tangannya.

SIMAK: Daeng Azis Setuju Prostitusi Ditutup, Asal...

Komisioner Hafid Abbas menerima di ruangannya. Kepada Hafid, Aziz mengeluhkan rencana pemerintah Jakarta menggusur kawasan prostitusi Kalijodo. “Pemerintah harus memikirkan bagaimana kehidupan masyarakat jika Kalijodo digusur,” kata Aziz.

Sudah sepekan pemerintah mengumbar rencana menggusur kelurahan seluas dua hektare yang berada di bantara Kanal Banjir Barat. Pemerintah akan merobohkan wisma-wisma pelacuran di sana untuk dijadikan lahan hijau.

Sebenarnya rencana itu sudah mencuat sejak tahun lalu. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama mendapat peluru menggusur Kalijodo setelah seorang pengemudi mabuk menabrak empat orang hingga tewas di Daan Mogot Senin pagi pekan lalu. Kepada polisi, pengemudi ini mengaku mabuk dan minum di Kalijodo.

SIMAK: Lulung Setuju Pembongkaran Kalijodo, tapi Ini Konsepnya

Aziz, yang mengaku sebagai tokoh masyarakat Kalijodo, mengatakan penggusuran itu melanggar hak asasi manusia. Alasannya, tak ada sosialisasi dari pemerintah kepada penduduk.

Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi menyanggah tak ada sosialisasi. "Kami memiliki dokumentasinya," ujarnya. Pemerintah mendirikan posko pendataan dan menyebarkan stiker opsi-opsi penggusuran ke rumah-rumah penduduk. Penduduk pemegang KTP Jakarta akan disediakan rumah susun Daan Mogot setelah digusur, sementara pelacur akan dipulangkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rustam tak heran jika Aziz memiliki mobil mewah dan mengenakan kalung dan gelang emas. Sebab, kata dia, Aziz merupakan preman yang ditakuti di Kalijodo. Preman-preman kecil di sana berhimpun di bawah kuasanya. “Preman-preman itu bekerja untuk mengamankan bisnis minuman keras Aziz," ujarnya.

Sekretaris Kelurahan Pejagalan Ichsan Firdaosyi mengatakan dari usaha penjualan bir, Aziz bisa meraup keuntungan minimal Rp 50 juta sehari. Ia memasok semua minuman keras yang dijual di Kalijodo. “Seluruh barang yang dijual di Kalijodo harus sepengetahuan Aziz,” katanya.

SIMAK: Daeng Aziz Tuding Ada Mal di Lahan Hijau, Ahok: Ngaco Itu!

Harga bir di kafe dan wisma Kalijodo bisa mencapai Rp 50 ribu per botol. Salah satu penjual bir yang ingin dipanggil Evi mengatakan dia membeli bir dengan harga Rp 25 ribu dari Aziz. "Saya jual dengan harga Rp 35-50 ribu," ujar perempuan berusia 51 tahun itu. Dalam semalam Evi bisa menjual sekitar 5 botol. Penjualan bir kian laris di 60 kafe dan 40 wisma tempat pelacuran terjadi yang beromzet Rp 1,5 miliar sehari.

Abu Bakar, warga RT 04, mengatakan seluruh bir yang dijual oleh kafe dan warung harus seizin Aziz. "Jika ada yang jual barang tanpa seizin Aziz, akan diambil oleh anak buahnya," ujar pria yang tinggal di Kalijodo sejak 1996 ini. Ia harus rebutan lahan dengan Aziz sudah ada di Kalijodo sejak 1988 dan preman lain untuk jadi bandar judi.

Aziz semakin populer setelah dia menodongkan pistol ke Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti. Pada 2001, Krishna menjabat Kepala Kepolisian Sektor Penjaringan. "Saat itu Aziz tak tahu kalau Krishna polisi," katanya. Cerita ini juga ditulis Krishna di bukunya, Geger Kalijodo, yang bercerita soal penggusuran 2003.

Menurut Abu, semua orang Kalijodo segan kepada Daeng Aziz. Ia juga royal. Tiap Lebaran ia membagi 3.000 penduduk Rp 300 ribu per orang. Jika Idul Adha ia memotong dua sapi dan 40 kambing.

PUTRI ADITYOWATI  | GANGSAR PARIKESIT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ada Ormas di Kolong Tol Angke yang Viral di Medsos, Ini Kata Lurah

20 Juni 2023

Aktifitas warga di kampung permukiman bawah Jalan Tol Dalam Kota Cawang-Tomang-Pluit, Jelambar Baru, Jakarta Barat, Selasa, 19 Juni 2023. Sebagian penghuni kampung tersebut merupakan warga korban penggusuran di kawasan Kalijodo saat pembangunan RPTRA Kalijodo pada era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Hingga saat ini telah mencapai puluhan jiwa yang menetap di kolong Tol tersebut dan berharap mendapat hunian yang layak dari pemerintah setempat. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ada Ormas di Kolong Tol Angke yang Viral di Medsos, Ini Kata Lurah

Sejumlah wartawan yang hendak meliput ke kolong tol itu sempat mengalami pengadangan dan pengusiran.


6 Tahun Penggusuran Kalijodo: Rencana Ahok hingga Sosok Daeng Aziz

28 Februari 2022

Sebuah alat berat membongkar sejumlah bangunan yang berada di kawasan prostitusi Kalijodo, Jakarta, 29 Februari 2016. Sebanyak 66 kepala keluarga masih bertahan di Kalijodo saat kampung itu diratakan. TEMPO/Subekti.
6 Tahun Penggusuran Kalijodo: Rencana Ahok hingga Sosok Daeng Aziz

Lima ribu personel gabungan dan belasan alat berat meratakan puluhan rumah dan tempat hiburan malam di kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, 2016 silam


Arsitek Yori Antar Rancang Masjid Kalijodo atas Ide Ahok

2 Oktober 2017

Pekerja menyelesaikan pembangunan Masjid Al-Mubarokah di kawasan Kalijodo, Jakarta. ANTARA FOTO
Arsitek Yori Antar Rancang Masjid Kalijodo atas Ide Ahok

Ahok mengusulkan masjid berdampingan dengan RPTRA Kalijodo, sehingga dapat digunakan untuk ibadah dan kegiatan masyarakat.


Kolong Tol Kalijodo untuk Parkiran, Djarot: Minta ke Pak Menteri

30 Juni 2017

Gubernur definitif DKI Jakarta sisa periode 2012-2017, Djarot Saiful Hidayat dalam upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 15 Juni 2017. TEMPO/Subekti.
Kolong Tol Kalijodo untuk Parkiran, Djarot: Minta ke Pak Menteri

Djarot harus meminta izin kepada Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kalau ingin memanfaatkan kolong tol Kalijodo untuk lahan parkir.


Djarot Ingin Kolong Tol Kalijodo Dipagari

30 Juni 2017

1.600 Petugas Gabungan Menggusur Kolong Tol Kalijodo  .TEMPO/Irsyam Hasyim
Djarot Ingin Kolong Tol Kalijodo Dipagari

Dia ingin tempat itu dipagari agar tidak disalahgunakan menjadi tempat tinggal.


1.600 Petugas Gabungan Menggusur Kolong Tol Kalijodo  

14 Juni 2017

Petugas Dinas Sosial membawa seorang ibu dan anak-anaknya yang tinggal di Kolong Tol Teluk Intan, Kalijodo, Jakarta, 14 Juni 2017. Sebelum melakukan pembongkaran, petugas telah berulang kali meminta agar warga segera meninggalkan lokasi tersebut. TEMPO/Subekti.
1.600 Petugas Gabungan Menggusur Kolong Tol Kalijodo  

Personel Polri dan TNI berada di belakang Satpol PP. "Berjaga-jaga jika kondisi tidak kondusif," ujar Dwiyono.


Djarot Sebut Pembongkaran Bedeng di Kalijodo Sebelum Lebaran

13 Juni 2017

Sejumlah bangunan liar berdiri di di kolong Tol Pluit di Kelurahan Penjagalan, Kalijodo, Penjaringan, 5 Juni 2017. Sebagian besar bangunan tersebut berdinding tripleks dengan atap asbes, namun terdapat beberapa bangunan dengan dinding dari batako. TEMPO/Subekti
Djarot Sebut Pembongkaran Bedeng di Kalijodo Sebelum Lebaran

Djarot juga memerintahkan agar kawasan Kalijodo diberi pagar pembatas agar penghuninya tidak bisa kembali lagi.


Sandiaga Uno Ingin Bangun Kalijodo seperti Las Vegas  

6 Juni 2017

Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih, Sandiaga Uno, resmi membuka perdagangan saham hari ini dan meluncurkan program OK OCE (One Kecamatan One Center for Entrepreneurship) Stock Center yang telah diresmikan pada April 2017 lalu di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2 Juni 2017. Dalam pembukaan, Sandi berharap IHSG bisa terus naik sehingga bisa mencapai 6.100. Tempo/Tony Hartawan
Sandiaga Uno Ingin Bangun Kalijodo seperti Las Vegas  

Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih, Sandiaga Uno, ingin mengubah kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, seperti Las Vegas di Amerika Serikat.


Penertiban Bedeng di Kalijodo, Kapolda: Tidak akan Ada Chaos

6 Juni 2017

Sejumlah bangunan liar berdiri di kolong Tol Pluit di Kelurahan Penjagalan, Kalijodo, Penjaringan, 5 Juni 2017. TEMPO/Subekti.
Penertiban Bedeng di Kalijodo, Kapolda: Tidak akan Ada Chaos

Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan berjanji menghindari kerusuhan saat menggusur bedeng di Kalijodo. "Nggak akan ada chaos, malulah kalau terjadi."


Pelacuran Kalijodo Marak Lagi, Lurah Imbau Bongkar Bedeng Sendiri  

6 Juni 2017

Sejumlah bangunan liar berdiri di di kolong Tol Pluit di Kelurahan Penjagalan, Kalijodo, Penjaringan, 5 Juni 2017. Sebagian besar bangunan tersebut berdinding tripleks dengan atap asbes, namun terdapat beberapa bangunan dengan dinding dari batako. TEMPO/Subekti.
Pelacuran Kalijodo Marak Lagi, Lurah Imbau Bongkar Bedeng Sendiri  

Menurut Yoga, kelurahan tidak pernah memberikan izin mendirikan bedeng secara lisan apalagi tertulis.