Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Proyek Ini Dituding Jadi Penyebab Jalan Tol Cikampek Banjir

Editor

Suseno TNR

image-gnews
Banjir di KM 34 Tol Cikarang arah ke Cawang. twitter.com
Banjir di KM 34 Tol Cikarang arah ke Cawang. twitter.com
Iklan

TEMPO.COBekasi - Pemerintah Kabupaten Bekasi menuding banjir di jalan tol Jakarta-Cikampek disebabkan oleh pembangunan kawasan superblok Orange County Lippo Cikarang dan meluapnya air Situ Rawabinong. 

“Banjir ini jadi bahan evaluasi kami,” kata Kepala Subbidang Tata Ruang dan Infrastruktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bekasi Evi Mutia, Senin, 16 Februari 2016. Air keruh setinggi 50 sentimeter menggenangi jalan tol di simpang susun Cibatu kilometer 34 sampai simpang susun Cikarang Pusat kilometer 37 pada Ahad lalu. Akibatnya, terjadi kemacetan sepanjang 15 kilometer dari arah Cikampek menuju Bekasi dan Jakarta.

Baca: Tol Cikampek Banjir, Macet Hingga 25 Kilometer di KM 37-62

Sejak gerbang tol Cibatu beroperasi pada 2013, PT Lippo Cikarang melakukan pembangunan kawasan superblok Orange County di sisi timur perumahan elite dan industri. Proyek Orange County seluas 322 hektare telah dilengkapi jalan boulevard yang menghubungkan simpang susun Cibatu dengan Lippo Cikarang, Delta Mas, dan kompleks perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi. 

Di sana, kini sedang dibangun kota modern dengan desain dan tata kelola berstandar internasional. Konsekuensinya, pepohonan dan ilalang di atas tanah lempung ditebangi. Tanahnya dikeruk dan diuruk, menyesuaikan dengan desain bangunan apartemen dan pusat belanja yang bakal berdiri. “Efeknya, berkurangnya kapasitas air yang terserap ke dalam tanah,” kata Evi.

Semakin luas area pembangunan, air hujan yang mengguyur wilayah tersebut langsung mengalir ke kawasan yang lebih rendah, untuk selanjutnya menyatu di kali. Kali yang dangkal akibat sedimentasi tidak mampu menampung debit air yang besar. “Airnya tidak tertampung sehingga meluap ke jalan tol,” ujar Evi.

Baca: Banjir Tol Cikampek, YLKI: Jasa Marga Harus Ganti Rugi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebetulnya, kata Evi, dalam rekomendasi izin prinsip lokasi, setiap pengembangan kawasan baru yang membuat perubahan tata guna lahan harus membuat kolam retensi atau penumpang air. “Supaya air tidak langsung ke sungai,” ujarnya. “Tapi biasanya pengembang tidak melakukan itu.”

Adapun banjir di kilometer 37, Evi menjelaskan, lantaran luapan air Situ Rawabinong di Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat. Menurut dia, situ tersebut merupakan situ alam sehingga dipastikan tidak ada saluran air dari kawasan perumahan. Sebab, air situ tersebut dimanfaatkan untuk bahan baku air bersih dan irigasi sawah. “Limpasan air dengan debit yang besar dari kedua sumber tersebut tidak mampu ditampung oleh sungai,” katanya. Sedangkan gorong-gorong di bawah jalan tol, Kalimalang, dan Jalan Tarum Barat, berukuran kecil.

Juru bicara PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Iwan Abrianto, terpaksa menutup pintu keluar tol Cikarang Pusat dan Cibatu karena masih membersihkan sisa genangan dan lumpur. Lagi pula, menurut dia, saluran air di pinggir jalan tol Jakarta-Cikampek tak dirancang untuk menampung air yang berasal dari luar jalan tol.

Juru bicara Lippo Cikarang, Ria Sormin, membantah anggapan bahwa pembangunan Orange County memicu banjir di jalan tol. “Dari mana informasi itu?” ujarnya saat dimintai konfirmasi. Menurut dia, Lippo telah membangun lima kolam penampung air.

Berdasarkan pengamatan Tempo di Cibatu, luapan air di kilometer 34 berasal dari area pembangunan kawasan Orange County. Di titik itu terdapat sebuah sodetan besar yang membelah bukit selebar sekitar 2 meter, mengarah ke saluran di pinggir jalan tol. Drainase yang dibuat pengembang tak mampu menampung limpahan air. Walhasil, air menggenang di jalur keluar tol Cibatu.

ALI ANWAR | ADI WARSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

55 menit lalu

Pengungsi korban banjir bersiap meninggalkan posko pengungsian di gedung DPRD, Kudus, Jawa Tengah, Selasa 26 Maret 2024. Sebanyak 3.756 jiwa pengungsi korban banjir Demak yang mengungsi ke Kabupaten Kudus mulai dipulangkan ke daerah asal secara bertahap, karena banjir sejak (13/3/2024) yang merendam 126 desa di 13 kecamatan yang mengakibatkan 131.703 jiwa terdampak dan13.027 jiwa diantaranya mengungsi tersebut mulai surut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

Tersisa empat titik banjir di Demak dengan ketinggian 10-20 sentimeter. Pengerahan teknologi modifikasi cuaca belum berani dihentikan.


Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob

1 jam lalu

Petugas pelabuhan Tanjung Emas Semarang memantau kapal pesiar Silver Whisper berbendera Eropa yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Kamis, 29 Februari 2024. Budi Purwanto
Tanggul Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Ditinggikan Antisipasi Banjir Rob

Tanggul atau lining dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang ditinggikan untuk mengantisipasi banjir rob menjelang arus mudik lebaran.


Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

19 jam lalu

Peta satelit wilayah sebaran banjir di pantai utara Jawa Tengah pada Maret 2024 dari Google Earth Engine yang dihubungkan dengan muncul kembalinya Selat Muria. Istimewa
Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

Selat Muria merupakan selat yang pernah ada, yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.


Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

1 hari lalu

Jembatan layang Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta yang akan segera dioperasikan pada H-5 Lebaran 2024. Dok istimewa
Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

Jembatan berbentuk setengah daun semanggi ini dibangun di depan pintu masuk serta menghubungkan dua jalan yang mengelilingi Bandara Soekarno-Hatta.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.


Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

1 hari lalu

 Anggota SAR dan relawan mengevakuasi warga yang mengungsi menggunakan perahu karet melewati Jalan Raya Dayeuhkolot saat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

Tim gabungan Basarnas masih mencari enam orang korban yang hilang imbas banjir dan longsor. Proses pencariannya akan dilanjutkan pada pagi ini.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

2 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Banjir Demak, Pemerintah Kerahkan 12 Pompa untuk Mengurangi Titik Banjir

2 hari lalu

Seorang kakek digendong anaknya melintasi banjir untuk mengikuti pengajian di Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto
Banjir Demak, Pemerintah Kerahkan 12 Pompa untuk Mengurangi Titik Banjir

Wilayah terdampak banjir berkurang karena curah hujan terus berkurang, serta penempatan pompa di daerah banjir, dan perbaikan tanggul yang jebol.


Lumpuh karena Banjir Berhari-hari , Jalur Pantura Demak-Kudus Sudah Kembali Dibuka

3 hari lalu

Kendaraan bermotor melaju perlahan saat melintasi jalan yang rusak terdampak banjir di jalur utama pantura Demak-Kudus Kilometer 44 di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu, 24 Maret 2024. Bupati Demak Esti'anah telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Demak mendata seluruh ruas jalan rusak terdampak banjir yang kemudian diprioritaskan untuk perbaikan pada kewenangan wilayah jalan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo saat memantau penanganan banjir Demak pada Jumat (22/3). ANTARA FOTO/Aji Styawan
Lumpuh karena Banjir Berhari-hari , Jalur Pantura Demak-Kudus Sudah Kembali Dibuka

Habis banjir lebih dari sepekan terbitlah jalan rusak di Jalur Pantura Demak-Kudus.