TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengimbau perayaan Hari Peduli Sampah Nasional hari ini bisa menjadi momentum yang tepat untuk menjalankan revolusi mental. “Ini saat yang tepat untuk menjalankan revolusi mental," katanya, Ahad, 21 Februari 2016, di sekitar Bunderan HI, Jakarta.
Perayaan Hari Peduli Sampah Nasional yang digelar serentak hari ini di 34 provinsi dan 155 kota di seluruh Indonesia juga berlangsung di Jakarta. Selain ribuan warga Ibu Kota, tak tertinggal sejumlah pejabat turun ke jalan untuk merayakannya.
Selain Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat, ada juga Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, dan Sekretaris Negara Teten Masduki. Selan itu juga tampak Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede dan Anggota Komisi VII DPR dari Partai Golkar Satya Widya Yudha hadir dalam deklarasi bebas sampah plastik.
Acara pagi ini diawali dengan bunyi genderang dari pasukan drumband yang sudah bersiap sejak jam 7.00 WIB. Atm bank sampah dan truk-truk sampah berjajar di pinggir jalan.
Djarot mengatakan produksi sampah di Jakarta mencapai hingga 7 ton per hari. Di antaranya 15 persen merupakan sampah berbahan dasar plastik. Acara pagi ini, kata dia, diharapkan dapat menghentikan peredaran kantong sampah plastik. "Hari ini kami berikan stok kantong plastik gratis agar stop berikan plastik gratis nanti," ujarnya.
Jika masyarakat masih meminta kantong plastik, kata Djarot, maka mereka harus membeli dengan harga Rp 5.000. "Ini masih uji coba selama 4 bulan," katanya. Menteri Siti mengatakan, kebijakan ini merupakan langkah yang digunakan pemerintah untuk mengatasi banyaknya sampah plastik yang membahayakan.
Dari pantauan Tempo, acara pagi ini dimeriahkan oleh semua kalangan dari lapisan masyarakat. Ada perusahaan BUMN, sekolah-sekolah, komunitas, hingga rakyat biasa. Semua turun ke jalan untuk membagikan kantong plastik dan mengumpulkan sampah yang berserakan.
MAYA AYU PUSPITASARI