TEMPO.CO, Jakarta - Bank Tabungan Negara (BTN) membantu pemerintah DKI Jakarta merenovasi rumah susun usang atau yang sudah lama dibangun. Bantuan tersebut disalurkan BTN melalui program corporate social responsibility (CSR).
"Kami sadar rusun kami yang lama tidak layak huni, jelek, dan kecil," ucap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di sela acara penyerahan CSR BTN di Plaza Barat Senayan, Jakarta, Minggu, 21 Februari 2016.
Dalam acara HUT BTN ke-66 ini, diselenggarakan lomba lari maraton 5 kilometer bertajuk “Home Run in Harmony”. "Ini merupakan kegiatan di mana kami turun semua ke jalan bergabung bersama mitra dan masyarakat untuk sehat bersama dengan berlari," ujar Direktur BTN Sis Apik Wijayanto.
Ahok menuturkan tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama dengan mengutamakan kualitas dalam pembangunan rusun-rusun baru. Di antaranya membangun rusun dengan ketinggian tower mencapai 16-24 lantai, yang dilengkapi lift, serta ukuran unit rusun yang lebih luas, yaitu 34-36 meter persegi. "Biar warga lebih nyaman," katanya.
Rusun Cipinang Besar menjadi rusun pertama yang mendapat alokasi anggaran renovasi bantuan dari BTN. Ahok pun menyampaikan rasa terima kasih kepada BTN. "Kami mengucapkan terima kasih kepada BTN atas nama Pemprov," tuturnya.
Ahok menuturkan pihaknya tak main-main dalam pengadaan rusun, termasuk melengkapi rusun dengan segala fasilitas yang dibutuhkan masyarakat. Fasilitas tersebut seperti saluran pipa gas, taman, klinik kesehatan, dan halte bus Transjakarta.
Biaya tinggal di rusun juga dibuat terjangkau agar membantu masyarakat menyisihkan tabungannya guna membeli hunian rumah atau apartemen di kemudian hari. "Masak kamu lima turunan tinggal di rusun? Berdoalah biar tinggal di apartemen," ujarnya.
Adapun target penyelesaian pembangunan rusun pemerintah DKI hingga saat ini mencapai 57 tower, dengan 35 blok dan 28.100 unit.
GHOIDA RAHMAH