Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diperiksa Soal Scanner, Lulung Ungkap Kejanggalan

image-gnews
Haji Lulung mengacungkan jari jempolnya saat tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, 30 April 2015. Lulung diperiksa sebagai saksi korupsi pengadaan Uninterruptible Power Suplay (UPS). TEMPO/M Iqbal Ichsan
Haji Lulung mengacungkan jari jempolnya saat tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, 30 April 2015. Lulung diperiksa sebagai saksi korupsi pengadaan Uninterruptible Power Suplay (UPS). TEMPO/M Iqbal Ichsan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung diperiksa selama hampir empat jam oleh tim penyidik di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Dalam pemeriksaan itu, Lulung yang berstatus saksi, ditanyai terkait kasus dugaan korupsi pengadaan scanner dan printer 3 dimensi senilai Rp 150 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja DKI 2014.

Selama proses pemeriksaan Lulung ditanya terkait hubungannya dengan GF Posenti M Marung, salah satu tersangka kasus ini. "(Ditanya) Kenal tidak dengan tersangka yang dimaksud, produsen scanner dan printer. Emang saya katakan tidak kenal dan tidak pernah ketemu," kata Lulung kalem setelah diperiksa, Kamis, 25 Februari 2016.

GF Posenti M Marung merupakan bos PT TWA, produsen printer dan scanner.

Lulung menjadi saksi penting karena saat merancang Anggaran 2014, ia menjadi Koordinator Komisi E DPRD DKI Jakarta. Ini merupakan kali kedua Lulung dipanggil menjadi saksi di Bareskrim terkait kasus ini. Sebelumnya, ia menjafi saksi bagi tersangka lainnya, Alex Usman.

Lulung juga membawa berkas-berkas terkait, termasuk berkas evaluasi anggaran perubahan dari Kementrian Dalam Negeri. Dalam berkas itulah, kata Lulung, terdapat kejanggalan yang ingin dijelaskannya pada penyidik di Bareskrim. "Mulai dari (kasus) UPS, scanner printer, hingga Sumber Waras, cikal bakalnya ini dari sini," kata dia.

Menurut Lulung, kasus ini bermula pada tanggal 22 September 2014, hasil evaluasi anggaran perubahan dari Kementerian Dalam Negeri.  Hal tersebut tidak diungkap menurutnya, karena tidak dievaluasi atas perintah Kemendagri kepada Gubernur DKI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Harusnya dievaluasi oleh DPRD," katanya. Namun ia menyayangkan tidak ada evaluasi dari Gubernur DKI. "Bukan Pak Joko Widodo, tapi Pelaksana Tugas-nya," katanya. Pada waktu itu Plt. Gubernur DKI adalah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Ia juga menjelaskan akan menyerahkan bukti evaluasi dari Kemendagri. Abraham menyebutkan belanja anggaran ada senilai Rp800 miliar, namun tentang pengadaan tanah semula tidak dianggarkan.

Kedatangan Lulung di Bareskrim hanya berselang dua jam setelah kedatangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke Bareskrim Mabes Polri. Sama halnya dengan Lulung, Ahok pun menjalani pemeriksaan sebagai saksi, namun dalam kasus berbeda. Ahok diperiksa dalam kasus pengadaan Uniterruptable Power Supply (UPS).

Pengadaan printer dan scanner dalam APBD 2014 merupakan proyek Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat yang dibahas Komisi E DPRD DKI Jakarta. Sejauh ini Polri telah menetapkan status tersangka kepada dua orang, yaitu Alex Usman dan GF Posenti.

EGI ADYATAMA | ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

16 Desember 2022

Suasana salat Jenazah Haji Lulung di Masjid Al-Anwar, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Terlihat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta ikut hadir, Selasa 14 Desember 2021 / Khanifah Juniasari
Ketua Bamus Betawi Minta Anak Muda Betawi Teladani Haji Lulung

Ketua Bamus Betawi Riano P Ahmad menilai almarhum Haji Lulung sosok yang pemberani


Tak Lagi Jadi Anggota DPRD, Putra Haji Lulung Akan Kembalikan Kejayaan PPP di DKI

2 Agustus 2022

Anak Lulung Lunggana, Guruh Tirta Lunggana (kiri), dan Riano Ahmad resmi berpindah ke PPP. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jakarta menyerahkan jas partai dan kartu tanda anggota (KTA) kepada keduanya di Sofyan Hotel, Jakarta Pusat, Kamis, 14 April 2022. TEMPO/Lani Diana
Tak Lagi Jadi Anggota DPRD, Putra Haji Lulung Akan Kembalikan Kejayaan PPP di DKI

Dua anggota DPRD asal PAN resmi diberhentikan karena kembali ke partai lama PPP. Guruh Tirta anak Haji Lulung janji kembalikan kejayaan Partai Kabah.


Anak Haji Lulung Pimpin PPP DKI, Bersiap Hadapi 2024

8 Juli 2022

Guruh Tirta Lunggana. Instagram
Anak Haji Lulung Pimpin PPP DKI, Bersiap Hadapi 2024

Anak almarhum Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana kini memimpin PPP DKI, kursi yang pernah dijabat ayahnya. Bersiap hadapi 2024.


Cabut dari PAN, Guruh Lunggana: Pesan Haji Lulung Kembalikan Kejayaan PPP

14 April 2022

Guruh Tirta Lunggana. Instagram
Cabut dari PAN, Guruh Lunggana: Pesan Haji Lulung Kembalikan Kejayaan PPP

Anak Haji Lulung, Guruh Tirta Lunggana resmi menjadi kader PPP setelah sempat berlabuh di PAN. Ingin mengembalikan kejayaan PPP.


Riano P Ahmad jadi Plt Ketum Bamus Betawi Gantikan Haji Lulung

25 Desember 2021

Riano P Ahmad usai ditunjuk menjadi Plt Ketua Umum Bamus Betawi mengisi jabatan ketua umum yang kosong usai berpulangnya Abraham Lunggana atau Haji Lulung. Rapat Pleno Bamus Betawi berlangsung di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Desember 2021. Foto: ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi
Riano P Ahmad jadi Plt Ketum Bamus Betawi Gantikan Haji Lulung

Waketum I Bamus Betawi, Riano P Ahmad, didapuk sebagai pelaksana tugas (plt) ketua umum organisasi menggantikan Haji Lulung yang wafat


Keluarga Berterima Kasih atas Perhatian Semua Pihak untuk Haji Lulung

14 Desember 2021

Politikus Abraham Lunggana alias Haji Lulung telah menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (14/12/2021) di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. FOTO/Instagram
Keluarga Berterima Kasih atas Perhatian Semua Pihak untuk Haji Lulung

Keluarga besar Abraham Lunggana atau Haji Lulung menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat atas doa dan belasungakwa yang disampaikan


Anies Kenang Obrolan Hangat dengan Haji Lulung di Tanah Abang

14 Desember 2021

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ikut mengantar Jenazah Haji Lulung ke Pemakaman di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Salasa 14 Deseember 2021 / Khanifah Juniasari
Anies Kenang Obrolan Hangat dengan Haji Lulung di Tanah Abang

Anies mengaku sering berbincang hangat dengan Haji Lulung. Kadang dia yang ke Tanah Abang, atau Haji Lulung yang ke rumahnya.


Anies dan Riza Patria Ikut Mengantar Jenazah Haji Lulung Hingga ke Pemakaman

14 Desember 2021

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ikut mengantar Jenazah Haji Lulung ke pemakaman di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Salasa 14 Deseember 2021 / Khanifah Juniasari
Anies dan Riza Patria Ikut Mengantar Jenazah Haji Lulung Hingga ke Pemakaman

Anies dan Riza Patria bersama dengan masyarakat yang tumpah ruah ikut mengantar jenazah Haji Lulung ke pemakaman TPU Karet Bivak.


Anies Sebut Catatan Jariah Haji Lulung Tersebar di Jakarta

14 Desember 2021

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ikut mengantar Jenazah Haji Lulung ke Pemakaman di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Salasa 14 Deseember 2021 / Khanifah Juniasari
Anies Sebut Catatan Jariah Haji Lulung Tersebar di Jakarta

Anies Baswedan menyebut Haji Lulung menghibahkan waktu, energi dan sumber daya untuk kemajuan masyarakat Jakarta.


Haji Lulung Dimakamkan di TPU Karet Bivak dekat Makam Anak dan Ibunda

14 Desember 2021

Suasana salat Jenazah Haji Lulung di Masjid Al-Anwar, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Terlihat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta ikut hadir, Selasa 14 Desember 2021 / Khanifah Juniasari
Haji Lulung Dimakamkan di TPU Karet Bivak dekat Makam Anak dan Ibunda

Haji Lulung dimakamkan di TPU Karet Bivak dekat makam ibunda. Politikus PPP itu meninggal karena sakit jantung.