TEMPO.CO, Bekasi - Debit Kali Bekasi mengalami kenaikan yang signifikan akibat kiriman air dari Bogor, Minggu, 28 Februari 2016. Akibatnya, permukiman warga di bantaran kali tersebut kebanjiran. "Air meluap pukul 14.00 WIB, karena kiriman dari Bogor," kata relawan banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Kelik Widyanto, Ahad, 28 Februari 2016.
Kelik mengatakan air melimpas melalui tanggul setinggi dua meter lebih, lalu menggenangi permukiman warga di perumahan yang merupakan langganan banjir kiriman tersebut dengan ketinggian hingga 20 sentimeter. Meski begitu, kata dia, warga masih banyak yang bertahan di rumahnya masing-masing.
Hanya saja, perlengkapan elektronik, kendaraan, dan perabot rumah tangga dipindahkan ke dataran yang lebih tinggi, agar tak terkena banjir. Warga, kata dia, masih siaga, sebab dikhawatirkan wilayah Bogor hujan, apalagi arus luberan air cukup deras. "Tinggi muka air mencapai 350 sentimeter," kata Kelik.
Warga di Perumahan Pondok Mitra Lestari, Jatiasih, Bayu Permana, 29 tahun, mengatakan cukup terkejut karena mendadak air masuk ke rumahnya. Bayu mengaku, ketinggian air di dalam rumah hingga semata kaki, adapun di jalan sudah mencapai lutut orang dewasa. "Air masuk melalui celah saluran air," kata Bayu.
Koordinator Tim Reaksi Cepat pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi, Feri Santoso, mengatakan telah menyiagakan perahu karet di daerah langganan banjir di bantaran Kali Bekasi. Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah memasang tenda darurat di Perumahan Pondok Gede Permai. "Antisipasi jika air tinggi, dan warga mengungsi," kata Feri.
Baca Juga:
Berdasarkan pantauan Tempo, perumahan yang terdampak akibat luapan Kali Bekasi, di antaranya Pondok Gede Permai, Kemang IFI Graha, Pondok Mitra Lestari, di Kecamatan Jatiasih. Selain itu, Kompleks Depnaker, Pekayon, hingga ke permukiman liar di samping pusat perbelanjaan Lotte Mart, Bekasi Timur.
ADI WARSONO