TEMPO.CO, Bekasi - Banjir akibat luapan Kali Bekasi kian meluas setelah pintu bendungan kali tersebut di Jalan Hasibuan, Bekasi Timur, dibuka, Ahad, 28 Februari 2016. Permukiman warga di sebelah utara bendungan mulai kebanjiran karena debit yang dibuang ke laut cukup tinggi.
Permana, 26 tahun, mengatakan dibukanya bendung Kali Bekasi membuat permukiman warga di Jalan Raya Kartini, Kelurahan Margahayu, tepatnya di Gang Mawar banjir. Selain itu, banjir juga menggenangi Perumahan Taman Vila Kartini dengan ketinggian air mencapai satu meter. "Banyak warga mengungsi," kata Permana, Ahad, 28 Februari 2016.
Banjir juga dialami warga RW 6 dan 7 Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, atau di belakang pusat perbelanjaan Giant. Ketinggian air akibat luapan Kali Bekasi mencapai 56-70 sentimeter. Meski demikian, sebagian warga masih tetap bertahan di rumah.
Berdasarkan catatan petugas bendung pintu air Kali Bekasi, debit air yang dibuang menuju ke laut mencapai 427,318 per detik pada pukul 15.30 WIB. "Sekarang sudah mulai surut, debit limpasan mencapai 402,253 meter kubik per detik," kata petugas, Fikri. Dia memprediksi air akan surut karena tidak turun hujan di daerah hulu.
Sementara itu, air yang merendam permukiman warga di selatan bendungan Kali Bekasi belum surut. "Arus pada limpasan air di tanggul tidak begitu deras," kata warga di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kelik Widyanto. Artinya, kata dia, banjir yang menggenangi permukiman warga tak akan meninggi.
Menurut Kelik, ketinggian air di perumahan tersebut kini sudah setinggi paha orang dewasa. Meski begitu, warga tetap waspada sewaktu-waktu ada kiriman air dari Bogor. Selain PGP, sejumlah permukiman yang terendam banjir, di antaranya Perumahan Pondok Mitra Lestari, Kemang IFI, Depnaker, dan lainnya hingga ke permukiman liar di samping pusat perbelanjaan Lotte Mart, Bekasi Timur.
ADI WARSONO