TEMPO.CO, Jakarta - Tinggi muka air di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat sempat mencapai titik 160 cm atau berada di level Siaga II pada pukul 19.00 WIB. Air diperkirakan akan sampai ke Jakarta pada saat ini.
Petugas Pintu Air Manggarai pun bersiap memantau ketinggian air. Pintu Air Manggarai menjadi titik terakhir aliran Sungai Ciliwung yang kemudian dialirkan ke Kanal Banjir Barat dan Ciliwung Lama. "Kami mempersempit jam pantau elevasi air," kata Kepala Operator Pintu Air Manggarai Adi Wibowo kepada Tempo melalui sambungan telepon pada Jumat, 4 Maret 2016.
Adi melanjutkan, jika biasanya jam pantau elevasi air setiap 60 menit sekali, kini ia rutin mengecek ketinggian air di Pintu Air Manggarai setiap 30 menit atau bahkan 15 menit sekali. Dia menyebut, pengecekan bisa lebih rutin tergantung situasi. "Bisa lima menit sekali kalau kondisi air datang," kata dia.
Adi mengatakan, tidak ada instruksi khusus dari Dinas Tata Air DKI Jakarta terkait hal ini. Dia menyebutkan, antisipasi yang kini dilakukan oleh operator pintu air Manggarai adalah memantau dengan rutin ketinggian air. Pantauan tersebut, ujarnya, akan dilaporkan pula secara berkala. "Nanti pukul 04.00 atau 05.00 bisa sepuluh menit sekali," ucap dia.
Dia mengungkapkan, pintu air Manggarai sudah sejak Agustus 2015 terus dibuka sehingga tidak ada lagi langkah khusus terkait banjir. Menurutnya, kondisi pintu air juga sudah optimal. Dia mengatakan, hal ini sudah dipersiapkan sejak lama.
Adapun hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor terutama kawasan Puncak, Jumat, 4 Maret 2016 petang hingga malam, mengakibatkan debet air sungai Ciluwung mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sehingga tinggi muka air (TMA) Bendung Katulampa Bogor terpantau mencapai 160 sentimeter atau siaga II untuk banjir Jakarta.
Kepala Pos Pantau Bendung Katulampa Bogor Andi Sudirman mengatakan, peningkatan tinggi air di Bendung Katulampa terjadi pada pukul 19.00 WIB, karena curah hujan di kawasan Puncak cukup lebat,
"Curah hujan yang turun di kawasan Puncak sangat mempengaruhi peningkatan debit air sungai Ciliwung karena Puncak merupakan hulu sungai, yang mengakibatkan ketinggian air di Katulampa meningkat," kata dia.
Dia mengatakan, dengan ketinggian air 160 sentimeter, debet air sungai Ciliwung yang mengalir dari Bendung Katulampa menuju Jakarta sebanyak 307.467 liter perdetik. "Jumlah air yang mengalir ini akan bertembah jika wilayah Cibinong, Depok juga diguyur hujan lebat,"kata dia.
Menurutnya ketinggian air merangkak dari status normal ke titik siaga IV, 80 centimeter pada pukul 16.30. Kemudian, berada di titik siaga III pada pukul 18.30 WIB, "Kondisi cuaca di wilayah Bogor saat ini masih diguyur hujan deras, terutama kawasan Puncak, sehingga ketinggian air diperkirakan akan meningkat," kata dia.
BAGUS PRASETIYO