TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta akhirnya menghancurkan jembatan lama Kalibata di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, pada Minggu, 6 Maret 2016. Proses penghancuran jembatan itu berlanjut hari ini. Warga Kalibata dan sekitarnya yang penasaran masih tampak memadati kawasan jembatan yang dihancurkan itu.
Tak hanya orang dewasa bahkan anak kecil pun datang ke jembatan ini. Seorang pengunjung yang datang mengatakan ia mendatangi lokasi lantaran penasaran dengan kegiatan tersebut. "Soalnya dia bilang mau liat," kata Siti Rustiyati, 31 tahun, sambil melirik ke arah anaknya, Jakarta, Senin, 7 Maret 2016.
Masyarakat tampak berkumpul di sepanjang jembatan untuk pejalan kaki yang jaraknya lebih-kurang dua meter dari jembatan yang tengah dihancurkan. Meski getaran yang diakibatkan oleh penghancuran jalan sangat terasa. Namun, hal ini tak lantas membuat takut masyarakat yang ada di sekitar lokasi.
Roi, warga Kampung Ciliwung Kecil, mengatakan rencana pembongkaran jembatan itu sebenarnya sudah sejak lama didengar warga, tapi baru kali ini diwujudkan.
Jembatan lama Kalibata selama ini jadi salah satu penyebab banjir jika Ciliwung meluap. Sampah beragam rupa biasanya tersangkut di jembatan ini. Akibatnya warga Kalibata yang berada di seputaran Ciliwung menjadi korban banjir. "Biasanya naik sampai di lantai dua," ujarnya.
Menurut Bintara Pembinaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat Kelurahan Rawajati Ajun Inspektur Dua Supratman, terdapat sekitar 100 keluarga di sekitar jembatan tersebut. Biasanya ketika musim penghujan tiba Sungai Ciliwung akan meluap membanjiri perumahan warga. "Patokan kita Katulampa, kalau Katulampa siaga kita siap-siap."
Pembongkaran jembatan ini baru dilakukan pada Ahad, 6 Maret 2016. Pembongkaran pada Ahad ini dikabarkan dimulai tengah hari dan berakhir pukul 16.00. Sementara pembongkaran hari ini dikabarkan dimulai sebelum pukul 09.00. Rencananya, proyek ini akan dilakukan selama dua bulan ke depan.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI