TEMPO.CO, Bogor - Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta merilis kronologi kenaikan air di Bendung Katulampa, Bogor, pada 7 Maret 2016. Menurut BPBD DKI, kenaikan permukaan air di Katulampa mulai terlihat sejak pukul 21.00 WIB, yakni setinggi 140 sentimeter.
Satu jam kemudian, tinggi permukaan air di Katulampa sudah mencapai 170 sentimeter (siaga 2). Pada pukul 22.05 WIB, air terus meninggi hingga 200 sentimeter (siaga 1), dan puncaknya terjadi pada pukul 22.20 WIB yang mencapai 250 sentimeter (siaga 1).
"Posisi ketinggian air di atas 200 sentimeter selama 30 menit," kata Kepala Jaga Pos Bendung Katulampa Bogor Andi Sudirman, 7 Maret 2016. Andi mengatakan, meski ketinggian muka air mulai turun, hujan berintensitas sedang masih mengguyur sejumlah wilayah di Bogor. Begitu pula kawasan Puncak.
Andi meminta masyarakat sepanjang bantaran sungai Ciliwung mewaspadai luapan air sungai yang bisa berakibat banjir. Menurut BPBD, wilayah yang perlu waspada antara lain Srengseng Sawah, Pejaten Timur, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Cawang Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.
Dari grafik yang disediakan oleh Poskobanjirjkt.net, tampak ketinggian permukaan air di Bendung Katulampa kali ini merupakan yang tertinggi sejak November lalu atau sepanjang musim hujan kali ini. Rekor sebelumnya yang cukup tinggi terjadi pada pertengahan November yang mencapai sekitar 170 sentimeter.
Kenaikan tinggi muka air juga terjadi di Pintu Ari Depok yang telah mencapai angka 340 sentimeter (siaga 2) pada pukul 01.45 dan masih terus meningkat menuju siaga 1 atau di atas 350 sentimeter. Muka air di Depok ini juga tercatat tertinggi sepanjang musim hujan tahun ini.
M. SIDIK PERMANA