TEMPO.CO, Jakarta - Daerah-daerah di sekitar Sungai Ciliwung mulai terkena dampak naiknya tinggi permukaan air sungai karena hujan yang turun di daerah Puncak malam tadi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta melaporkan dalam akun resmi Twitter-nya @BPBDJakarta sekitar pukul 04.30 WIB, luapan Sungai Ciliwung mulai masuk di RT 04 RW 07, Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan. Ketinggian air mencapai 10-15 sentimeter.
BPBD Jakarta juga menyisipkan video Sungai Ciliwung di jembatan Kalibata. Video yang berdurasi 30 detik tersebut memperlihatkan aliran arus kencang dan sampah yang memenuhi sungai.
Sekitar pukul 05.55 WIB, rumah yang berada tepat di bantaran Sungai Ciliwung, Kelurahan Bukit Duri, mulai terkena banjir. Untuk mengantisipasi bencana banjir Jakarta, BPBD menyiagakan unit penyelamat di Kampung Melayu. “Unit rescue disiagakan di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Antisipasi dampak kenaikan air di Sungai Ciliwung,” cuit akun BPBD, Selasa, 8 Maret 2016.
Meski begitu, BPBD melaporkan pukul 06.00 WIB beberapa pos pantauan tinggi air sudah berstatus siaga tiga-empat. Bendungan Katulampa ketinggian air mencapai 60 sentimeter, pintu air Manggarai tercatat ketinggian air mencapai 670 sentimeter, pintu air Pesanggrahan dan Sunter tercatat masing-masing 85 dan 50 sentimeter dengan status semua tempat tersebut siaga empat.
Berdasarkan pantauan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD DKI Jakarta malam tadi, tinggi muka air di Bendungan Katulampa terukur 200 sentimeter pada pukul 22.00 WIB atau siaga satu. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan sembilan-sebelas jam ke depan, permukiman di daerah-daerah di bantaran Sungai Ciliwung berpotensi terendam banjir.
AHMAD FAIZ