TEMPO.CO, Tangerang - Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Agus Salim mengatakan kecelakaan beruntun yang dialami anak angkat Gubernur Banten Rano Karno, Rakha Widyarma, terjadi karena pengemudi mengantuk.
"Pengemudi Honda HR-V (Rakha) mengantuk saat mendahului kendaraan di Jalan Perimeter Utara Bandara," kata Salim, Rabu, 9 Maret 2016.
Menurut Salim, kecelakaan beruntun antara Honda HRV, taksi Blue Bird, dan sebuah sepeda motor itu menyebabkan Rakha mengalami luka parah." Tidak ada korban jiwa, malah penabrak yang menjadi korban luka," ujarnya.
Namun Salim mengaku belum mengetahui di rumah sakit mana Rakha dirawat. Salim juga belum bisa memastikan apakah Rakha dalam kondisi mabuk saat mengemudi. "Nanti akan diketahui penyebab pastinya jika korban sudah diperiksa," tuturnya.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.30, Rabu, 9 Maret. Rakha, yang saat itu mengemudikan sendiri kendaraannya, akan mendahului beberapa pengendara lain yang ada di depannya.
Namun Honda HR-V Raka menabrak taksi Blue Bird dengan nomor polisi B-1855-BTG yang dikemudikan Wawan Sujaimun. Selain itu, mobilnya menabrak sepeda motor Yamaha Vixion dengan nomor polisi B-6575-GOJ yang dikemudikan Rastu Anggoro.
Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polresta Bandara Soekarno-Hatta mengamankan kendaraan milik Rakha, Honda HR-V warna Silver yang mengalami rusak parah pada bagian depan; taksi; dan sepeda motor Yamaha Vixion.
JONIANSYAH HARDJO