TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono mengatakan tidak pernah bermanuver untuk dapat mendampingi Basuki Tjahaja Purnama dalam pemilihan Gubernur 2017 mendatang. "Saya tidak pernah bergerilya, saya hanya kerja," kata Heru saat dijumpai di ruang kerjanya, Selasa, 8 Maret 2016.
Heru mengatakan bahwa selama ini ia tidak menjalin komunikasi dengan 'Teman Ahok'--relawan Ahok. Heru menuturkan bahwa sehari-hari ia hanya berkerja, tanpa berhubungan dengan kelompok relawan tersebut. "Saya setiap hari pulang jam sembilan malam. Sampai rumah pun masih urus berkas yang jumlahnya bisa 21.000 loh," kata dia.
Heru juga mengatakan selama dua minggu terakhir ia menjalani masa pendidikan sehingga tidak ada waktu untuk melakukan pendekatan dengan relawan Ahok. "Teman Ahok saja saya tidak punya nomor kontaknya," kata dia.
Lebih lanjut, Heru mengatakan tidak pernah menggelontorkan dana kampanye untuk Teman Ahok."Uangnya dari mana? Enggak sih. Coba saja dicek. Teman Ahok saja tidak ada yang kenal saya," ujarnya.
Setelah Ahok menyatakan lebih memilih 'Teman Ahok' dari pada menunggu parta yang ingin mengusungnya, nama Heru muncul untuk mendampingi Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI 2017. Gayung bersambut, Heru menyatakan kesiapannya untuk berjalan bersama Ahok.
Heru menyebutkan sudah banyak dukungan yang mengalir kepadanya. Dukungan itu berasal dari pebisnis, tokoh politik, petinggi, bahkan pemilik universitas ternama. "Ibaratnya gini lho, saya 30 tahun di Jakarta, sama aja saya tinggal di sebuah rumah. Masak tetangga saya tidak kenal? Nah ketika membaca berita itu mereka merespons baik," katanya. "Ada beberapa petinggi yang tidak bisa saya sebutkan."
Menurut dia, keluarganya pun mendukung walau sebelumnya sempat mempertanyakan keputusannya tersebut. "Istri saya awalnya bertanya apa yang masih dicari? Tapi terakhirnya, ya sudahlah," tutur Heru.
LARISSA HUDA