TEMPO.CO, Banten - Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris M. Salim Margie mengatakan kecelakaan yang melibatkan putra angkat Gubernur Banten Rano Karno, Raka Widyarma, pengedara motor, dan taksi Blue Bird akan diselesaikan melalui jalan damai. "Kondisinya memungkinkan," kata Salim di Tangerang, Banten, Jum'at 11 Maret 2016.
Salim mengatakan penyelesain secara damai justru datang dari sopir taksi Blue Bird dan pengendara motor Yamaha Vixion. Kedua orang itu, kata Salim, hanya menginginkan kendaraan mereka yang rusak parah diperbaiki atau diganti. "Keluarga Raka bersedia bertanggungjawab mengganti rugi kerusakan, jadi masalah ini bisa selesai," kata dia.
Rencananya, kata Salim, mediasi antara ketiga belah pihak dilakukan hari ini seusai pemeriksaan. Menurut Salim, dalam kasus kecelakaan lalu lintas penyelesaian secara damai lumrah. "Selama tidak ada pihak yang menuntut dan terjadi kesepakatan," katanya.
Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB Rabu siang lalu. Raka yang saat itu mengemudikan sendiri kendaraanya akan mendahului beberapa pengendara lain yang ada di depannya. Tapi Honda HRV Raka menabrak Taksi Blue Bird dengan nomor polisi B-1855-BTG yang dikemudikan Wawan Sujaimun. Selain itu Raka menabrak pengemudi sepeda motor Yamaha Vixion dengan nomor polisi B-6575-GOJ yang dikemudikan Rastu Anggoro.
Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polresta Bandara Soekarno-Hatta menahan kendaraan Raka Honda HRV warna Metalik, taksi blue bird, dan motor Yamaha Vixion. Ketiga kendaraan yang saling 'bersenggolan' itu rusak parah. Berdasarkan pengamatan Tempo, Honda HRV dan taksi blue bird ringsek di bagian depan. Kap mesin kedua kendaraan rusak parah. Yamaha Vixion merah hancur, roda dan shockbeker remuk di bagian depan.
JONIANSYAH HARDJONO