TEMPO.CO, Bandung - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Bidang Wilayah Dakwah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat Tate Qomarudin mengatakan partainya juga mendekati Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk menjajaki kemungkinan berkoalisi dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. “PKS sedang melakukan penjajakan koalisi,” katanya di Bandung, Jumat, 11 Maret 2016.
Tate mengatakan partainya tidak mungkin mengusung calon sendirian dalam pemilihan Gubernur DKI sehingga perlu berkoalisi. “Dengan Gerindra sudah bersilaturahmi, ke PDIP sudah mengajukan surat untuk bersilaturahmi, tapi belum ada respons. Ke partai-partai lain juga sudah,” ujarnya.
Bukan hanya dengan partai politik, penjajakan juga dilakukan dengan sejumlah nama calon Gubernur DKI yang sudah muncul. “Setelah Ridwan Kamil resmi menyatakan tidak masuk DKI, tinggal Sandiaga Uno, kami masih berkomunikasi, juga dengan mantan menteri Adyaksa Dault,” tuturnya.
Sejumlah nama yang disebutkan itu, kata Tate, masuk radar partainya guna melengkapi nama calon yang digadang-gadang dari lingkup internal PKS. Calon dari lingkup internal partai itu di antaranya CEO Kinan Group serta pemilik Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Jakarta, Muhammad Idrus, serta mantan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.
Dari semua nama calon yang muncul, nama Yusril Ihza Mahendra belum masuk bahasan internal PKS. “Yusril apakah sudah komunikasi dengan DPP, belum tahu. Jadi belum masuk daftar,” ucapnya.
Menurut Tate, ada sejumlah kriteria calon Gubernur DKI yang sudah dirumuskan partainya. “PKS concern bagaimana Jakarta, atau hadir di Jakarta, kita butuh (pemimpin) yang tegas, tapi bersama kesantunan, butuh yang santun tapi bersama kasih sayang kepada masyarakat,” katanya.
Soal pilihan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di jalur independen, Tate mengaku partainya tidak mempersoalkan hal itu sebagai deparpolisasi. “Itu kan pintu yang dibuka secara undang-undang, lewat partai politik atau independen, itu lewat undang-undang itu sah dan benar, itu saja,” ucapnya.
Tate mengatakan, hingga saat ini, penjajakan partainya untuk mencari calon Gubernur DKI belum mengerucut pada satu nama. Dia meyakini nama itu akan muncul pada menit-menit terakhir pembukaan pendaftaran calon dari partai politik. “Pendaftaran kan September, kami akan ketok palu sebelum pendaftaran. Pengalaman kami, last minute,” ujarnya.
AHMAD FIKRI