TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, mendatangi rumah bakal calon lain, Adhyaksa Dault, di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 12 Maret 2016. "Ini silaturahmi, membincangkan bagaimana Jakarta nanti, bagaimana membangun Jakarta lebih baik," ujar Adhyaksa di kediamannya, Sabtu sore.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir satu jam itu, Adhyaksa mengatakan belum ada pembicaraan langsung soal apakah ia akan maju berdua dengan Yusril dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
"Soal maju berdua atau tidak, mungkin saja. Ini kan politik. Dinamikanya cepat sekali, semua kemungkinan ada," kata Yusril, menambahkan Adhyaksa.
Pertemuan dengan Adhyaksa hari ini, kata Yusril, bersifat kekeluargaan. "Saya bertemu dengan Adhyaksa bukan hal aneh, saya kenal dia sudah 30 tahun. Di kabinet sudah seperti saudara sendiri." Yusril dan Adhyaksa sama-sama menjabat menteri dalam pemerintahan Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono, jilid pertama.
Yusril mengatakan ia senang saat mengetahui Adhyaksa menawarkan diri ikut dalam pemilihan 2017. "Saya senang dan tentu saya dukung juga. Ke depan, kami harus tunggu perkembangan partai politik menggodok calon yang mereka usung. Sekarang kami ikuti prosesnya," tuturnya.
Kata Yusril, dia juga sudah bertemu dengan bakal calon lain, seperti Sandiaga Uno, Boy Sadikin, Abraham Lunggana atau Lulung, dan Ahmad Dhani. "Hari ini Adhyaksa, nanti kalau perlu Pak Basuki Tjahaja Purnama pun saya temui," ucapnya.
Yusril mengatakan ia akan dengan senang hati bertemu dengan Ahok jika ada kesempatan. "Kalau ngobrol dengan Pak Ahok, kalau perlu saya tak pakai bahasa Indonesia, melainkan pakai bahasa Cina," kata dia, berkelakar.
Setelah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mundur dari bursa calon Gubernur DKI Jakarta, Ahok sempat menyebutkan Yusril akan menjadi pesaing terberatnya.
YOHANES PASKALIS