TEMPO.CO, Jakarta - Dua bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Adhyaksa Dault dan Yusril Ihza Mahendra, bertemu di kediaman Adhyaksa di Jalan Pengadegan Selatan, Kalibata, Jakarta Selatan. Dalam pertemuan itu, mereka mengaku kesal karena sempat dianggap anti terhadap agama lain dalam proses pemilihan Gubernur DKI 2017.
"Kita (antarbakal calon gubernur) janganlah menyerang dengan kata kasar atau menciptakan isu yang sembarangan, isu agama atau suku," kata Yusril di kediaman Adhyaksa, Sabtu, 12 Maret 2016.
Yusril mengatakan upaya penciptaan isu tersebut tidak sesuai dengan kehidupan demokrasi di Indonesia. Menurut dia, lebih baik pemilihan kepala daerah berlangsung tanpa ada ketegangan.
Yusril mengatakan ia bergaul dengan banyak orang dengan latar agama yang berbeda. "Saya dulu pernah mengurus kelenteng Konghucu. Di Tanjung Priok, Jakarta Utara, juga saya akrab dengan komunitas musik gereja Tugu," ujarnya.
BACA:
Saran untuk Partai Politik Supaya Ahok Tak Menangi Pilgub DKI
Ahok Bakal Rugi karena Tidak Mau Maju Lewat Partai?
Ahok Maju Lewat Jalur Independen, Luhut: Itu Bukan Deparpolisasi
Yusril berharap pemilihan kepala daerah mengedepankan etika politik sehingga prosesnya pun berjalan baik. "Soal suku juga, mana mungkin saya menyerang. Misalnya dengan Pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), kami satu daerah. Dan itu juga daerah kecil di Indonesia, mana mungkin kami saling serang isu kesukuan," katanya, memberi contoh.
Pendapat Adhyaksa Dault tak jauh berbeda. Menteri Pemuda dan Olahraga periode 2004-2009 ini ingin komitmen antar-bakal calon gubernur terjaga. Kepada wartawan, dia mengungkit sikap Ahok yang pernah membocorkan pembicaraan tertutup mereka.
"Dulu saya ngobrol dengan Pak Ahok, lalu sudah salaman, sudah janji itu rahasia, ternyata diomongin di salah satu stasiun televisi," tuturnya.
BACA:
Isu Deparpolisasi Muncul, Partai Demokrat Sebut PDIP Panik
Alasan Sesungguhnya Ahok Pilih Jalur Independen, Bukan PDIP
Ahok Ternyata Sempat Ajak Bupati Ini Jadi Wakilnya di Pilgub
Adhyaksa merasa ia kemudian sempat dianggap sebagai anti-Kristen karena bocornya pembicaraan tersebut. "Padahal konteks omongan saya tak seperti itu," katanya.
Seusai pertemuan tersebut, Yusril dan Adhyaksa tak menampik kemungkinan mereka akan maju sebagai pasangan calon gubernur-wakil gubernur dalam pilkada 2017. "Kemungkinan selalu ada, ini politik, dinamikanya cepat sekali. Yang pasti, saya mendatangi Adhyaksa ini untuk mengobrolkan Jakarta ke depan, bersinergi demi Jakarta yang lebih baik."
Yusril mengatakan, pada Senin, 14 Maret 2015, ia akan memberi informasi lebih lanjut mengenai langkah selanjutnya, juga hasil pembicaraannya dengan sejumlah bakal calon, seperti Ahmad Dhani, Boy Sadikin, Abraham Lunggana, Sandiaga Uno, dan Adhyaksa.
YOHANES PASKALIS